Abstrak
Diare merupakan penyakit yang sering dijumpai dan menyebabkan 4% dari seluruh kematian di dunia. Kasus diare akut pada anak merupakan salah satu penyakit yang termasuk high risk, high volume dan high cost. Menurut data tahun 2018 total kasus diare akut sebanyak 938 kasus dan termasuk urutan pertama dari 10 besar kasus rawat inap di RSU Bhakti Yudha. Implementasi clinical pathway berhubungan erat dengan upaya mengendalikan mutu dan biaya pelayanan kesehatan yang terjangkau serta dapat diperkirakan. Pengendalian biaya dapat terealisasi jika proses dalam pelayanan kesehatan secara menyeluruh dapat direncanakan dan distandarisasi sejak awal.Clinical pathway jika dilakukan dengan baik dan benar dapat mengurangi biaya pelayanan kesehatan, mengurangi lama hari rawat inap, meningkatkan hasil klinis pasien. Adanya ketidaksesuaian penerapan clinical pathway dapat berpengaruh pada jumlah tagihan/ billing pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian penerapan clinical pathway diare akut ringan - sedang pasien rawat inap anak di RSU Bhakti Yudha. Disain penelitian mix method yang bersifat deskriptif kuantitatif dan studi kasus kualitatif. Hasil penelitian didapatkan Kepatuhan dokter masih kurang dalam pemberian tatalaksana medis. Masih ditemukan ketidaksesuaian antara clinical pathway dengan pelayanan yang diberikan. Ketidaksesuaian tersebut diantaranya adanya variasi dalam pemberian terapi obat-obatan, pemeriksaan penunjang, dan tindakan keperawatan. Variasi tersebut dilakukan karena kondisi pasien berbeda-beda kebutuhan penanganan. Gap terbesar pada penggunaan obat yaitu 145 % dimana pada billing tagihaan riil lebih besar dibanding tagihan sesuai clinical pathway dikarenakan penggunaan obat yang tidak sesuai clinical pathway. Banyaknya varian yang tidak sesuai clinical pathway akan mempengaruhi besaran tagihan rumah sakit

Diarrhea is a disease that is often found and causes 4% of all deaths in the world. Cases of acute diarrhea in children is a disease that includes high risk, high volume, and high cost. According to 2018 data, there were 938 cases of acute diarrhea and were in first place in the top 10 causes of hospitalization at Bhakti Yudha General Hospital. The implementation of clinical pathways is closely related to efforts to control the quality and cost of affordable and predictable health services. Cost control can be realized if the process of overall health services can be planned and standardized from the start. Clinical pathways if done properly and correctly can reduce the cost of health services, reduce the length of stay, and improve patient clinical outcomes. The existence of a mismatch in the application of clinical pathways can affect the number of billing patients. This study aims to determine the appropriateness of the application of clinical pathways of mild acute diarrhea - moderate inpatient children in Bhakti Yudha General Hospital. The mixed-method research design is quantitative descriptive and qualitative case studies. The results showed that doctor compliance was still lacking in the provision of medical management. There are still discrepancies between clinical pathways and services provided. These discrepancies include variations in drug therapy, supporting examinations, and nursing actions. This variation was made because the patient's condition needed different treatments. The biggest gap in the use of drugs is 145% wherein  real billing is greater than the bill according to the clinical pathway due to the use of drugs that are not following the clinical pathway. The number of variants that do not fit the clinical pathway will affect the amount of the hospital bill.