Abstrak
Latar Belakang dan Tujuan: Tuberkulosis masih menjadi 10 besar penyebab kematian
di seluruh dunia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus TB paru terbesar ketiga
setelah India dan China. Prevalensi TB paru di Indonesia pada Tahun 2018 sebesar
193/100.000 penduduk dengan jumlah kasus mencapai 845.000 dan 24.000 diantaranya
merupakan kasus kebal obat. Salah satu penyebab TB resisten obat adalah tidak teratur
minum obat. Kepatuhan minum obat sangat mempengaruhi kesembuhan pasien TB paru.
Salah satu penyebab terjadinya kasus putus obat adalah pengawas menelan obat. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menunjukan bahwa 30,8% penderita TB
paru tidak rutin/patuh minum obat sementara penderita TB paru yang tidak memiliki
PMO mencapai 33,8%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan PMO
dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada penderita TB paru sensitif
obat di Indonesia Tahun 2018.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kasus
kontrol, populasi sumber merupakan penderita TB paru hasil riskesdas 2018, populasi
studi berjumlah 933 orang diambil dari populasi eligible yang memenuhi kriteria inklusi:
berumur >15 tahun, didiagnosis TB <6 bulan dan mengetahui fasyankes, kriteria
eksklusi:data tidak lengkap.
Hasil: Analisis bivariat menunjukan hubungan yang bermakana antara PMO dengan
ketidakpatuhan minum obat POR=1,79 (95% CI:1,31-2,35) p=0,000, analisis multivariat
menunjukan POR=1,43 (95% CI:1,03-1,99) p=0,0183.
Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara keberadaan PMO dengan kepatuhan
minum obat pada penderit TB paru