Abstrak
Latar Belakang: Tren penggunaan KB tradisional di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2017 saja pengguna KB tradisional pada wanita usia subur di Indonesia mencapai 6% yang berarti melebihi angka rata-rata dunia yang sebesar 5%. Pengguna KB tradisional di Indonesia banyak terjadi di kalangan wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi. Hal ini menjadi perhatian karena KB tradisional memiliki angka kegagalan yang tinggi, berisiko untuk mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Angka kehamilan yang tidak diinginkan pun juga banyak terjadi di kalangan wanita usia subur yang tinggal di perkotaan dan memiliki status ekonomi tinggi. Tujuan: untuk melihat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan klasifikasi tempat tinggal dan status ekonomi pada periode 2002-2003, 2007, 2012, dan 2017. Metode Penelitian: cross sectional dengan menggunakan data sekunder yakni SDKI. Hasil: terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan tempat tinggal pada periode 2007, 2012, dan 2017, serta terdapat perbedaan penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur berdasarkan status ekonomi pada periode 2007, dan 2012. Kesimpulan: Terdapat peningkatan risiko penggunaan KB tradisional pada wanita usia subur di perkotaan dan status ekonomi tinggi dimana variable pengetahuan tentang jenis KB adalah perancunya

Background: Trend of using traditional family planning in Indonesia is increasing from year to year. In 2017, traditional family planning users in women reproductive age in Indonesia reached 6%, which means more than world average of 5%. Traditional family planning users in Indonesia occur mostly among women reproductive age in urban and high economic status. Traditional family planning has a high failure rate, at the risk of causing unwanted pregnancies. The number of unwanted pregnancies is also common among women reproductive age who live in urban and have high economic status. Aim: see differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on the classification of residence and economic status in the 2002-2003, 2007, 2012, and 2017. Methods: cross sectional using secondary data, IDHS. Results: there are differences in the use of traditional family planning among women reproductive age based on place of residence in the 2007, 2012 and 2017, and based on economic status in the 2007 and 2012. Conclusion: There is an increased risk of using FP traditional in women reproductive age in urban and high economic status where the variable knowledge about types of family planning is the confounder.