Abstrak
Penggunaan antibiotik yang tepat dan rasional dipercaya dapat mencegah terjadinya resistensi terhadap antibiotik juga berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan pasien pneumonia. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional diduga juga dapat menyebabkan pemanjangan lama hari rawat di rumah sakit sehingga mempengaruhi biaya perawatan pasien pneumonia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 2%, sedangkan tahun 2013 sebesar 1.8%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kerasionalan penggunan antibiotik dengan outcome klinis pasien pneumonia di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik (cross-sectional) kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019. Dari 77 sampel yang didapat, sebanyak 37,7% pasien mendapatkan antibiotik secara tepat, 93.5% pasien mendapat dosis antibiotik secara tepat, 85.7% pasien yang mendapat antibiotik dengan durasi yang tepat, dan 98.7% pasien mendapat antibiotik dengan frekuensi yang tepat. Perbaikan klinis yang terjadi ≤ hari kelima sebanyak 88.3% dan lama hari rawat (length of stay) ≤ 5 hari sebanyak 67.5%. Kerasionalan penggunaan antibiotik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap outcome klinis (p value > 0.05) dan lama hari rawat (p value > 0.05).
Appropriate and rational use of antibiotic is believed to prevent the occurrence of resistance to antibiotic also affect the success of the treatment of pneumonia patients. The irrational use of antibiotic is thought to also be able to cause lengthening of the length of stay in the hospital, thereby affecting the cost of treating pneumonia patients. Riskesdas data for 2018 showed an increase in the prevalence of pneumonia based on diagnosis by health professionals by 2%, while in 2013 it was 1.8%. The purpose of this study was to determine the relationship between the rational use of antibiotic with the clinical outcome of pneumonia patients at the Jakarta Hajj Hospital. This research is a quantitative descriptive-analytic (cross-sectional) study whose data was collected retrospectively using medical records of patients at the Jakarta Hajj Hospital for the period of January 1 2019 to 31 December 2019. Of the 77 samples obtained, 37.7% patients get the right antibiotik, 93.5% of patients get the right dose of antibiotic, 85.7% of patients get antibiotic with the right duration, and 98.7% of patients get antibiotic with the right frequency. Clinical improvement that occurred ≤ fifth day was 88.3% and length of stay ≤ 5 days was 67.5%. The rationality of antibiotik use did not show a significant relationship to clinical outcome (p value > 0.05) and length of stay (p value > 0.05).