Abstrak
Lamanya waktu tunggu menjadi salah satu indikator bagi suatu rumah sakit dalam menjaga mutu layanannya, menunggu yang terlalu lama akan memunculkan penilaian negatif dari pelanggan terkait produk dan kualitas pelayanan. Kunjungan rawat jalan pasien BPJS Kesehatan di RS Grha Permata Ibu Depok sejak tahun 20172018 rata-rata sekitar 450-600 kunjungan/hari, hal tersebut sejalan dengan banyaknya resep yang harus di layani di instalasi farmasi rawat jalan. Jadwal dokter praktek yang bersamaan dan SDM yang kurang menjadi alasan belum tercapaianya standar waktu minimal pelayanan resep yang ditetapkan permenkes yaitu ≤60 menit untuk obat racikan dan ≤30 menit untuk obat non racikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan pasien BPJS Kesehatan pada kondisi current state dan future state setelah penerapan lean kaizen di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok. Metode penelitian ini merupakan operational research dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer yang diambil melalui observasi langsung dengan Teknik time motion study dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini ditemukan 3 jenis waste yaitu 53,3% waste waiting, 40% waste overprocessing, 6,7% waste motion, setelah dilakukan penerapan lean kaizen dengan pendekatan PDCA menggunakan 2 skenario, terjadi penurunan terjadi penurunan Lead time dari 135,31 menit menjadi 9,11 menit pada skenario-1 dan 7,49 menit pada skenario-2. Dengan penurunan TNVAT dari 128,62 menit menjadi 5,65 menit pada skenario-1 dan 3,75 menit pada skenario-2 pada resep non racikan dan terjadi penurunan Lead time dari 185,17 menit menjadi 31,09 menit pada skenario-1 dan 29,15 menit pada skenario-2. Dengan penurunan TNVAT dari 160,79 menit menjadi 5,02 menit pada skenario-1 dan 3,49 menit pada skenario-2 pada resep racikan. Kesimpulan penelitian ini bahwasanya pendekatan PDCA pada lean kaizen tepat dilakukan pada kondisi dimana waste terbanyak berkaitan dengan perilaku manusia, Adapun hasil penelitian ini belumlah maksimal karena masih ada waste motion yang belum diintervensi dan berpotensi membuat SDM/petugas menghasilkan waste waiting dan overprocessing, sehingga saran peneliti adalah agar dapat menjadikan prioritas perubahan lay out farmasi karena merupakan akar masalah yang bisa memunculkan banyak waste, perlu dilakukan Pengawasan yang berkelanjutan dan mendorong IT rumah sakit untuk mengembangkan pelayanan farmasi berbasis IT
The length of waiting time is one of the indicators for a hospital in maintaining the quality of its services, waiting too long will give rise to negative assessments from customers regarding the product and quality of service. Outpatient outpatient visits of BPJS Kesehatan at Grha Permata Ibu Depok Hospital since 2017-2018 averaged about 450-600 visits/day, this is in line with the number of prescriptions that must be served in outpatient pharmacy installations. The schedule of doctors at the same time and human resources are less the reason has not been achieved the minimum time standard of prescription services set permenkes that is ≤60 minutes for concoction drugs and ≤30 minutes for non-concoction drugs. The purpose of this study is to know the waiting time of outpatient prescription services bpjs health patients in current state and future state after the application of lean kaizen in the Outpatient Pharmacy Installation Of Grha Permata Hospital. This research method is operational research with qualitative and quantitative approach with primary data source taken through direct observation with time motion study technique and in-depth interview. The results of this study found 3 types of waste, namely 53.3% waste waiting, 40% waste overprocessing, 6.7% waste motion, after the implementation of lean kaizen with PDCA approach using 2 scenarios, there was a decrease in lead time from 135.31 minutes to 9.11 minutes in scenario-1 and 7.49 minutes in scenario-2. With TNVAT decreasing from 128.62 minutes to 5.65 minutes on scenario-1 and 3.75 minutes on scenario-2 on non-blend recipes and there was a decrease in Lead time from 185.17 minutes to 31.09 minutes on scenario-1 and 29.15 minutes on scenario-2. With TNVAT decreasing from 160.79 minutes to 5.02 minutes on scenario-1 and 3.49 minutes on scenario-2 on the concoction. The conclusion of this study is that the PDCA approach on lean kaizen is precisely done in conditions where the most waste is related to human behavior, The results of this study are not yet maximal because there is still waste motion that has not been intervened and potentially make officers produce waste waiting and overprocessing, so the advice of researchers is to be able to make priority changes lay out pharmaceuticals because it is the root of the problem that can cause a lot of waste, need to be carried out continuous supervision and encourage IT hospitals to develop pharmaceutical services based on IT