Abstrak
Limbah medis yang dihasilkan di puskesmas harus dikelola sesuai persyaratan
agar tidak menularkan penyakit dan mencemari lingkungan. Kinerja penanganan
limbah medis perlu mendapatkan perhatian. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan instrumen indikator kinerja penanganan limbah medis di
puskesmas Pendekatan studi merupakan gabungan, yaitu kualitatif untuk
menemukan indikator kinerja dan kuantitatif untuk menguji validitas, reliabilitas
dan kualitas instrumen indikator kinerja. Sampel sebanyak 70 puskesmas yang
ada di Kota Bandung.
Penelitian menghasilkan instrumen penilaian kinerja penanganan limbah medis di
puskesmas yang terdiri dari 20 indikator, dengan validitas dan reliabilitas
instrumen sudah memenuhi persyaratan. Ditemukan adanya korelasi positif antara
input, proses dan output sebagai komponen yang membentuk indikator kinerja.
Terungkap kinerja penanganan limbah medis di puskesmas Kota Bandung, paling
banyak pada kategori cukup (60,0%. Kategori kinerja penanganan limbah medis
berkategori baik paling banyak terdapat pada puskesmas dengan akreditasi
Paripurna (100,0), Utama (66,7%) dan Madya (46,2%) serta puskesmas dengan
layanan PONED (100,0%). Ditemukan adanya pengaruh aspek keuangan, aspek
penyimpanan dan layanan PONED terhadap jumlah limbah medis yang dikelola.
Diharapkan pihak pemerintah dapat menggunakan instrumen penilaian indikator
kinerja untuk menilai, monitoring dan evaluasi kinerja penanganan limbah medis
di puskesmas dan juga menjadi bagian dari akreditasi puskesmas