Abstrak
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui nyamuk Aedes sp. Provinsi Sumatera Barat termasuk salah satu provinsi
endemis DBD. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pola dan model
spasial determinan kasus DBD tahun 2015-2017 dengan analisis Geographically
Weighted Generalized Poisson Regression (GWGPR). Hasil analisis
memperlihatkan 68% kecamatan endemis DBD dan 41%-47% kecamatan dengan
incidence rate > 49. Pola sebaran kasus DBD berbentuk clustered pada lokasi yang
berdekatan (I>0). Teridentifikasi 18 kecamatan yang konsisten selama 3 tahun
dengan jumlah kasus tinggi dan sekitarnya juga tinggi, sembilan kecamatan
merupakan hot spot area dan 10 kecamatan adalah low spot area. Model GWGPR
determinan kasus DBD (PHBS, rumah sehat, sarana air bersih, jamban, kepadatan
penduduk, suhu, kelembaban udara dan curah hujan) mampu menjelaskan variasi
naik turunnya jumlah kasus DBD sebesar 73,28%-78,61% sedangkan sisanya
ditentukan oleh variabel lain diluar model. Model GWGPR spesifik di setiap
kecamatan dan dapat dijadikan rujukun menyusun strategi penanggulangan kasus
DBD dan dapat direplikasi untuk monitoring dan evaluasi program.