Abstrak
Preeklamsi/eklamsi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu di Indonesia. Preeklamsi/eklamsi dapat dicegah jika dilakukan
deteksi dini pada saat antenatal care (ANC) dan penanganan lanjutan yang sesuai
dengan prosedur di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kualitas layanan kasus preeklamsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada
praktik mandiri bidan Kabupaten Bogor.
Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif (The Explanatory Design) yaitu pengumpulan dan analisis data
kuantitatif pada tahap pertama yang diikuti oleh pengumpulan dan analisis data
kualitatif pada tahap kedua. Penelitian dilakukan pada seluruh praktek mandiri
bidan yang berada di Kabupaten Bogor. Data kuantitatif dikumpulkan melalui
kartu ibu yang ada pada bidan, kuesioner dan lembar observasi. Data kualitatif
didapatkan dengan metode fokus group diskusi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan bidan terhadap standar ANC
untuk mendeteksi preeklamsi masih kurang yaitu 50,7%. Supervisi merupakan
faktor yang mempengaruhi kepatuhan bidan terhadap standar ANC. Jumlah kasus
preeklamsi yang didiagnosis diantara bidan yang patuh terhadap standar ANC
28,3%. Bidan yang tepat dalam keputusan merujuk kasus preeklamsi 73,6%.
Hambatan pelaksanaan ANC (kelengkapan alat dan sikap bidan); faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan ANC sesuai standar (pengetahuan, ketersediaan
pedoman, supervisi, reward dan sanksi) merupakan faktor yang mempengaruhi
kepatuhan bidan terhadap standar ANC. Faktor internal (kondisi pasien dan
ketersediaan MgSO4); faktor eksternal (mekanisme rujukan, fasilitas
ICU/NICCU, transportasi dan jarak RS rujukan, keputusan dalam keluarga dan
faktor ekonomi) mempengaruhi pengambilan keputusan dalam merujuk kasus
preeklamsi.