Abstrak
Kehamilan tidak diinginkan yang meliputi kehamilan tidak tepat waktu (mistimed pregnancy) dan tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) merupakan salah satu masalah penting dan perlu mendapat perhatian, terutama di negara negara berkembang. Kehamilan tidak diinginkan akan mendorong terjadinya keguguran atau pengguguran (aborsi), stunting, berat badan lahir rendah serta kelahiran prematur. Hal ini tentu juga memberikan dampak meningkatnya risiko untuk kematian ibu dan anak. Penanganan kejadian kehamilan tidak diinginkan tidak hanya memerlukan pengukuran besaran angkanya, tetapi juga pemahaman mengenai faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah di Indonesia pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2017 menggunakan desain cross-sectional dengan reponden sebanyak 14.713 yang merupakan wanita kawin usia 15-49 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2017 adalah sebesar 16%. Variabel yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan di Indonesia dalam penelitian ini adalah paritas, penggunaan kontrasepsi, pendidikan ibu, pengetahuan tentang kontrasepsi, pekerjaan suami dan wilayah tempat tinggal. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan di dalam penelitian ini adalah paritas. Diperlukan peningkatan terhadap program perencanaan kehamilan, pendidikan ibu yang harus diperhatikan sehingga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kehamilan, memperhatikan pekerjaan dari suami yang berpengaruh terhadap kemampuan ekonomi, akses terhadap pelayanan kehamilan, informasi KB dan kespro yang perlu ditingkatkan di berbagai wilayah, serta memberikan perhatian lebih terhadap setiap PUS yang ingin melakukan perencanaan kehamilan dan membatasi kehamilan sehingga perlunya anjuran untuk menggunakan kontrasepsi.
Unwanted pregnancy, which includes mistimed and unwanted pregnancies, is an important problem and needs attention, especially in developing countries. Unwanted pregnancies will lead to miscarriage or abortion, stunting, low birth weight, and premature birth. This case has the effect of increasing the risk for maternal and child mortality. Handling the incidence of unwanted pregnancy requires measuring the magnitude of the number, and understanding the factors that cause it. This study aims to determine the factors that determine the incidence of unwanted pregnancy in married women in Indonesia in 2017. This study uses secondary data from the 2017 IDHS using a crosssectional design with 14,713 respondents who are married women aged 15-49 years. The results of the analysis show that the percentage of unwanted pregnancies in Indonesia in 2017 is 16%. Variables related to unwanted pregnancy in Indonesia in this study were parity, contraceptive use, mother's education, knowledge of contraception, husband's occupation, and area of residence. The most dominant variable associated with an unwanted pregnancy in this study was parity. It is necessary to improve the pregnancy planning program, maternal education that must be considered to increase knowledge and understanding of pregnancy, pay attention to the work of the husband which affects economic ability, access to pregnancy services, family planning, and health care information that needs to be improved in various regions, and give more attention for every EFA who wants to plan a pregnancy and limit pregnancy so that it is necessary to recommend the use of contraception.