Abstrak
Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi Prevalensi stunting Provinsi DKI Jakarta dari 27,5% (tahun 2013) menjadi 17,7 % (tahun 2018), wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara 0,59% (tahun 2018) dan 0,5% (tahun 2019) menjadi 3,35% (tahun 2020), dan Wilayah Kecamatan Pademangan 0,7% (tahun 2018)dan 0,4% (tahun 2019) menjadi 6,42% (tahun 2020). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting di wilayah kerja puskesmas kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam serta FGD dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan belum optimalnya perencanaan dan penganggaran, kerjasama lintas sektoral serta pembagian kewenangan pada jajararan pemerintahan yang dapat menjadi potensi penghambat pada percepatan pencegahan stunting di wilayah kecamatan Pademangan terutama pada kualitas pelayanan intervensi gizi spesifik integratif stunting yang dilaksanakan di puskesmas Kecamatan Pademangan. Pada komponen input, perencanaan dan pengganggaran serta kerjasama lintas sektor dan pembagian kewenangan belum di laksanakan dengan implementasi langsung terkait integrasi stunting . Pada komponen proses, yaitu pelayanan yang di lakukan terhadap sasaran prioritas sudah di lakukan tetapi secara kualitas yaitu pengetahuan mengenai gizi berimbang dan kebiasaaan hidup sehat masih belum di laksanakan terutama oleh ibu menyusui dan remaja putri. Pada komponen output, kualitas pelayanan terutama pada Ibu memberikan asi eksklusif dan remaja putri mendapatkan tablet tambah darah masih belum tercapai. Peran dari keterlibatan lintas sektor serta edukasi dari tenaga kesehatan untuk menggiatkan para ibu guna memberikan asi eksklusif serta para remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah perlu ditingkatkan dan didukung penuh.