Abstrak
Penelitian ini menganalisis hubungan antara faktor risiko fisik dan psikososial dengan terjadinya keluhan gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) pada pekerja UMKM laundry di Kecamatan Pamulang. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial menggunakan regresi logistik. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa punggung atas (60,3%), punggung bawah (54,0%), dan pergelangan kaki (50,8%) adalah bagian tubuh dengan prevalensi keluhan gotrak tiga tertinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh kategori kurus dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,22), tingkat risiko pada postur punggung dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 11,29), tingkat risiko pada postur bahu/lengan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 8,47), punggung bawah (OR = 6,09), dan pergelangan kaki (OR = 6,09), tingkat risiko pada postur leher dengan keluhan gotrak pada punggung bawah (OR = 8,42), kendali terhadap pekerjaan dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 4,72) dan punggung bawah (OR = 3,41), dan dukungan sosial dengan keluhan gotrak pada punggung atas (OR = 0,20) dan pergelangan kaki (OR = 0,30). Kerjasama antara pemilik UMKM laundry dengan pekerjanya perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan keluhan gotrak dan faktor risikonya di tempat kerja.