Abstrak
Di era revolusi industri 4.0, manusia masih berperan penting dalam menghasilkan produksi di beberapa sektor. Namun manusia juga memiliki keterbatasan dari segi fisik, fisiologis maupun psikologis. Ketidakseimbangan tersebut dapat menimbulkan suatu masalah pada tubuh, yaitu gangguan otot dan tulang rangka (gotrak). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor individu, pekerjaan dan psikososial terhadap terjadinya gotrak pada pekerja di area pengepakan PT AS. Jenis penelitian adalah potong lintang dengan responden sebanyak 172 pekerja di area pengepakan. Pada penilaian risiko ergonomi, administrator/supervisor menggunakan ROSA, operator pengepakan menggunakan RULA, helper menggunakan OWAS. Hasil kuesioner didapatkan prevalensi tertinggi pada gotrak 7 hari yaitu leher, bahu dan punggung atas, sedangkan pada gotrak 12 bulan, prevalensi tertinggi yaitu leher dan bahu. Analisis penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara gotrak 7 hari dengan sikap kerja membungkuk 1-4 jam dengan nilai OR 2.07 (1.00-4.32), frekuensi angkut beban 21-30 kali/jam dengan nilai OR 8.33 (1.13-61.50) dan tingkat stres ringan dengan nilai OR 2.48 (1.10-5.59). Sedangkan pada gotrak 12 bulan, tuntutan kerja tinggi memiliki hubungan signifikan terhadap gotrak pada pekerja area pengepakan PT AS dengan nilai OR 2.67 (1.19-5.99). Keluhan gotrak pada pekerja di area pengepakan PT AS cukup tinggi (>60%), untuk itu perlu dilakukan perbaikan segera
In the era of the industrial revolution 4.0, humans still being an important role in production in several sectors. But humans also have limitations in terms of physical, physiological, and psychological. This imbalance can cause a problem in the body, namely work musculoskeletal disorders (WMSDS). The purpose of this study was to analyze individual, occupational, and psychosocial factors on WMSDS in workers in the packing area of PT AS. This type of research is cross-sectional with 172 workers in the packing area of PT AS. In ergonomics risk assessment, administrators/supervisors use ROSA, packing operators use RULA, helpers use OWAS. The results of questionnaire showed that the highest prevalence at 7-days WMSDS were neck, shoulder and upper back, while at 12 months, the highest prevalence were neck and shoulder. The analysis of this study found that there was a relationship between 7-days WMSDS with a stooping attitude for 1-4 hours with an OR value of 2.07 (1.00-4.32), the frequency of carrying loads 21-30 times/hour with an OR value of 8.33 (1.13-61.50) and mild level of stress with an OR value of 2.48 (1.10-5.59). Meanwhile, at 12 months of WMSDS, high work demands have a significant relationship with WMSDS in packing area workers of PT AS with an OR value of 2.67 (1.19-5.99). complaints of WMSDS in the packing area of PT AS are quite high (>60%), so it is necessary to repair it immediately