Abstrak
Penelitian ini membahas hubungan kekerasan fisik dengan percobaan bunuh diri pada remaja usia sekolah menengah di Indonesia tahun 2015. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data Global School-based Student Health Survey Indonesia 2015. Sampel penelitian ini adalah remaja usia 12 hingga 17 tahun. Hasil analisis multivariabel dengan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kekerasan fisik akan berisiko 2,6 kali lebih tinggi melakukan percobaan bunuh diri dibanding mereka yang tidak mengalami kekerasan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, jenis kelamin, dan kepemilikan teman dekat.