Abstrak
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan pada pelayanan di RS dimana terdapat pembatasan layanan klinik kronis, tidak terkecuali klinik jantung RS. Telekardiologi telah muncul sebagai solusi untuk mengatasi hal ini. Telekardiologi telah dilakukan di RSPP. Namun, kekuatan dan kelemahan layanan telekardiologi RSPP belum diteliti. Menggunakan penelitian campuran (mixed methods) yaitu penelitian kuantitatif tinjauan sistematis, kemudian triangulasi data (observasi, telaah dokumen, dan wawancara) dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif. Berdasarkan penelitian tinjauan sistematis dan kualitatif didapatkan keuntungan dari layanan telekardiologi adalah kemudahan pasien kronis jantung untuk evaluasi kondisi selama pandemi demi mengurangi penyebaran COVID-19, dari segi biaya, layanan telekardiologi ini lebih murah dibanding konvensional, layanan ini bisa digunakan tanpa mengenal batasan geografis, dan aplikasi yang simpel mempermudah pasien untuk menggunakan layanan ini. Sedangkan untuk kelemahan layanan telekardiologi berupa waktu tunggu yang lama dalam hal konfirmasi tautan telekardiologi ke pasien, pasien usia tua memiliki ketidakmampuan dalam menggunakan teknologi ini, kurangnya pemasaran atas layanan ini, dan tidak terkoneksinya dengan layanan lain, menyulitkan dokter dan pasien yang ingin konsultasi secara holistik dengan bagian lain. Dengan demikian, penulis merekomendasikan RSPP untuk melakukan integrasi data, pelatihan telekardiologi bagi pegawai, membuat materi pemasaran yang berdampak, dan membuat kebijakan terkait pelaksanaan telekardiologi. Diharapkan dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan layanan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan layanan tersebut