Abstrak
Puskesmas berfungsi untuk menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan UKP dan UKM pada puskesmas di Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data primer melalui metode wawancara mendalam. Sebagai triangulasi maka dilakukan telaah dokumen berupa peraturan kementerian kesehatan, peraturan dinas kesehatan, serta dokumen penunjang dari puskesmas lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori sistem dengan variabel masukan (SDM, biaya, metode, dan sarana pra sarana), proses (perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan, pengendalian, dan penilaian), dan keluaran (kinerja puskesmas). Kesimpulan yang didapatkan adalah puskesmas telah melakukan manajemen puskesmas berpedoman pada Permenkes no. 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. Puskesmas sudah baik dalam pelaksanaan UKP dan UKM dengan SDM, biaya, dan sarana pra sarana yang tersedia. Namun, masih terdapat beberapa hambatan yang ditemui. SDM yang tidak sesuai standar dapat menjadi penghambat pelaksanaan UKP dan UKM. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka rekomendasi bagi pelaksanaan UKP dan UKM di Puskesmas adalah perlu adanya evaluasi secara terpadu untuk kegiatan yang dilaksanakan UKP dan UKM. Pemenuhan SDM untuk memenuhi standar dapat dilakukan dengan pengangkatan SDM non ASN menggunakan dana BOK atau BLUD.
The function of the Puskesmas is to organize Individual Health Efforts (UKP) and Community Health Efforts (UKM). This study aims to analyze the implementation of UKP and UKM at puskesmas in Semarang City. The method used is a qualitative approach with primary data sources through in-depth interviews. As a triangulation, a document review was carried out in the form of regulations from the ministry of health, regulations from the health department, as well as supporting documents from the health centers where the research was located. This study uses a sistems theory approach with input variables (HR, costs, methods, and infrastructure), process (planning, mobilization, and implementation, as well as supervision, control, and assessment), and output (health center performance). The conclusion obtained is that the puskesmas has carried out the management of the puskesmas based on Permenkes no. 44 of 2016 concerning Guidelines for Management of Community Health Centers. The Puskesmas has been good in implementing UKP and UKM with available human resources, costs, and facilities. However, there are still some obstacles encountered. HR that doesn't according to standards can be an obstacle to the implementation of UKP and SMEs. Based on the results of existing research, the recommendation for the implementation of UKP and UKM in the Puskesmas is the need for an integrated evaluation for activities carried out by UKP and UKM. Fulfillment of HR to meet standards can be done by appointing non-ASN HR using BOK or BLUD funds