Abstrak
Persepsi risiko berkendara memiliki peran penting dalam terjadinya perilaku berisiko yang mengakibatkan kecelakaan di jalan raya, tak terkecuali pengemudi ojek daring. PT.X sebagai salah satu penyedia jasa layanan aplikasi ojek daring memiliki peran besar dalam mempengaruhi persepsi risiko berkendara pengemudinya. Selain itu, lingkungan sosial yang meliputi komunitas PT.X juga memiliki peran yang sama dalam menyampaikan isu-isu terkait keselamatan pada pengemudi ojek daring PT.X. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh faktor organisasi dan komunitas terhadap persepsi risiko berkendara pengemudi ojek daring PT.X di 3 kota di Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang yang dilakukan di 3 kota di Jawa Barat. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara organisasi dan komunitas terhadap persepsi risiko berkendara pengemudi PT.X. Adapun aspek sosial-budaya di masing-masing kota menjadi salah satu temuan yang mempengaruhi pengaruh perspesi risiko berkendara pengemudi PT.X. Perlu ada peran serta pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk dapat menciptakan peraturan dan program terintegrasi terkait keselamatan demi mencipatakan persepsi risiko berkendara yang baik bagi para pengemudi ojek daring
Driving risk perception has an important role in the occurrence of safety behavior that results in road accidents, and online motorcycle taxi drivers are no exception. PT.X as one of the online motorcycle taxi application service providers has a big role in influencing their drivers risk perception. In addition, the social environment which includes the PT.X community also has the same role in conveying issues related to safety to PT.X online motorcycle taxi drivers. This study will discuss the influence of organizational and community factors against PT.X online motorcycle taxi drivers driving risk perception in 3 cities on West Java. This research is a quantitative research with a cross-sectional design which was conducted in 3 cities on West Java. The results explain that there is a significant relationship between organization and community against PT.X drivers driving risk perception. The socio-cultural aspects in each city are one of the findings that affect the influence of PT.X's driver's driving risk perception. There needs to be the participation of the government and other relevant stakeholders to be able to create integrated regulations and safety related program in order to create a good driving risk perception for online motorcycle taxi drivers