Abstrak
Puskesmas sebagai pelaksana Program UKS dan UKGS menjalankan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembina lingkungan sekolah yang disebut Trias UKS, termasuk Puskesmas Sambas. Semua SD yang dibina Puskesmas Sambas menjalankan UKS dan UKGS namun saat Pandemi Covid-19 sekarang, UKS dan UKGS tidak optimal. Ini disebabkan Kabupaten Sambas mengalami lonjakan kasus Covid-19 mencapai status KLB Mei 2020. Sekolah di Kabupaten Sambas banyak tidak menjalankan pembelajaran tatap muka, sehingga sulit petugas kesehatan mengoperasikan Program yang dicanangkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi UKS dan UKGS Puskesmas Sambas sebelum dan saat Pandemi Covid-19. Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus menggunakan data primer dari wawancara mendalam, data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian pada komponen input, perbedaan utama terletak pada refokusing anggaran sehingga anggaran program UKS UKGS berkurang dari tahun sebelumnya, serta APD yang kurang memadai. Pada komponen proses, pendidikan kesehatan dilakukan secara daring, pelayanan kesehatan dilakukan dengan mempriorotaskan kegitan yang menjadi SPM, dan Renstra Kemenkes yaitu penjaringan dan BIAS dan pembinaan lingkungan dilakukan sebagai upaya persiapan sekolah menghadapi sekolah tatap muka saat pandemi. Pada komponen output, sebagian besar capaian bulanan ditahun 2020 lebih rendah daripada tahun 2019