Abstrak
Patient engagement (PE) belum dimulai secara memadai untuk mencapai perawatan
kesehatan yang aman di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
perspektif tenaga kesehatan dan penerima layanan (pasien dan caretaker) tentang PE dan
bagaimana potensi untuk menerapkannya, serta merumuskan model yang dapat
mendukung perawat untuk melibatkan pasien dalam upaya-upaya keselamatan pasien.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada bangsal penyakit
kronis RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu: (1) assessment berupa 4 diskusi kelompok
terfokus pada 46 profesional kesehatan (perawat dan dokter) dan diikuti dengan 16
wawancara mendalam, serta wawancara mendalam dengan 14 pasien dan 15 caretaker;
(2) tahap perumusan model. Tahap perumusan model dilakukan dengan penyusunan
model awal, validasi model yang melibatkan pemilik RS, direksi, manajer, dan
profesional kesehatan dan penyusunan model akhir. Transkrip verbatim dilakukan dan
dilanjutkan dengan analisis tematik. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa PE merupakan
strategi untuk mencapai perawatan kesehatan yang aman. Selain itu, telah teridentifikasi
peran penerima layanan, perawat, dan organisasi RS yang dapat dikembangkan untuk
mewujudkan keselamatan pasien dengan menerapkan PE. Terdapat faktor-faktor
pemungkin yang mempengaruhi pelaksanaan PE termasuk penilaian dan harapan
penerima layanan kesehatan, maupun hambatan yang berasal dari aspek budaya, perilaku,
kapasitas sumber daya manusia, dan sistem penyelenggaraan layanan kesehatan. Model
yang terbentuk menggambarkan kebutuhan langkah-langkah komprehensif untuk
mengoptimalkan PE. Kesimpulannya, PE sangat penting untuk keselamatan pasien.
Pendekatan ini berpotensi untuk ditingkatkan dengan memperkuat dukungan organisasi,
mengintegrasikan ke dalam sistem perawatan kesehatan, meningkatkan kapasitas
profesional kesehatan, dan memberdayakan pasien untuk mengatasi hambatan potensial