Abstrak
Kabupaten Bogor merupakan daerah prioritas utama penanggulangan TB di Indonesia dengan jumlah kasus TB ditemukan tahun 2020-2021 sebanyak 22.189 kasus dengan 728 kasus (3,3%) terkonfirmasi sebagai TB-RO. Angka kesembuhan TB-RO semakin menurun sedangkan angka kematiannya meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menghitung mortality rate dan perbedaan probabilitas survival antara kelompok terpapar dan tidak terpapar faktor risiko serta mengetahui hubungan antara co-infeksi HIV, DM dan pola resistensi dengan ketahanan hidup TB-RO. Studi cohort retrospektive dan analisis survival dilakukan dengan memanfaatkan data TB.03 dan TB.01 SITB Kab. Bogor, SITB RSUD Cibinong dan SITB RSPG Cisarua. Hasil penelitian didapatkan mortality rate kumulatif sebesar 31,9/1000 orang-bulan dengan probabilitas survival 62,3%. Mortality rate pada kelompok HIV positif:131/1000 orang-bulan dengan probabilitas survival 37,5% (log-rank test 0,004). Pada kelompok DM:53,3/1000 orang-bulan dengan probabilitas survival 40,4%. (log-rank test 0,002). Pada pola Pre-XDR/XDR sebesar 42,4/1000 orang-bulan dengan probabilitas survival 55,4%. Sedangkan pola poliresisten/MDR:34,8/1000 orang-bulan dengan probabilitas survival 56,2% (log-rank test 0,023). HIV (HR:7,32;95%CI:2,7019,81;p-value:0,001), DM T*≥ 2 bulan (HR:2,03;95%CI: 1,05-3,92;p-value:0,31). Pola Pre-XDR/XDR (HR:3,98;95%CI:1,59-9,9;p-value:0,003) serta pola poliresisten/MDR (HR:2,84;95%CI:1,23-6,58;p-value:0,014) berhubungan dengan ketahanan hidup penderita TB-RO. Diharapkan RS rujukan TB-RO memaksimalkan tatalaksana, jejaring internal, sinkronisasi data SITB.. Bagi Dinkes Kab. Bogor dapat memaksimalkan kegiatan MICA dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan TB-RO