Abstrak
Distres kerja merupakan bahaya fisik dan emosional yang disebabkan tidak imbangnya antara kebutuhan pekerjaan dengan kemampuan, sumber daya atau kebutuhan individu (NIOSH, 2014). Distres kerja dapat berdampak pada perubahan fungsi kognitif, emosi, dan perilaku serta penurunan kinerja dan produktivitas. Penelitian ini dilakukan guna menganalisis faktor psikososial yang dapat berdampak pada distres kerja agar penaggulangan lebih lanjut dapat dilakukan dan kerugian pada individu maupun perusahaan dapat diminimalisir. Penelitian ini dilakukan di sektor konstruksi pada pekerja Divisi Civil & Trackwork Proyek Light Rail Transit (LRT) PT X pada bulan November- Desember 2021. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi yang dipilih yaitu cross sectional dengan sampel 110 pekerja. Data diambil menggunakan kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Hasil dari penelitian pada arena individual dan arena rumah tidak terdapat variabel yang signifikan dengan tingkat distress kerja. Pada Arena pekerjaan content of work, variabel yang signifikan antara lain: durasi kerja (pvalue = 0,001), status pekerjaan kerja (p-value = 0,002), dan kondisi lingkungan pekerjaan (p-value = 0,006). Pada arena pekerjaan context of work, variabel yang signifikan antara lain: struktur dan iklim organisasi (p-value = 0,003), hubungan interpersonal (p-value = 0,001), peran dalam organisasi (p-value = 0,002). Gaya manajemen/kepemimpinan organisasi (p-value = 0,007), kesempatan karir (p-value = 0,001), dan kepuasan kerja (p-value = 0,034). Variabel yang paling berhubungan dengan tingkat distres kerja yaitu durasi kerja (p-value=0,001, OR=12,1) diikuti oleh kesempatan karir (p-value=0,001, OR=1,264) serta status pekerjaan (p-value=0,007, OR=1,100).