Abstrak
Pendahuluan. Infeksi terobosan adalah kejadian dimana sampel SARS-CoV-2 RNA atau antigen ditemukan pada orang yang telah melakukan vaksinasi lengkap yang telah teregistrasi di Badan POM Republik Indonesia. Infeksi terobosan vaksin COVID-19 telah banyak diteliti dan ditemukan kejadiannya di beberapa negara, Hal tersebut membuktikan vaksin tidak 100% efektif dalam mencegah penularan infeksi. Jenis vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Sinovac dan Oxford-AstraZeneca sehingga perlu diteliti lebih jauh mengenai hubungan vaksin dengan insiden infeksi terobosan COVID-19 guna dapat menentukan langkah pengendalian pandemi di provinsi DKI Jakarta. Metodologi. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan teknik simple random sampling dimana populasi diambil dari seluruh warga yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19 secara lengkap yaitu dua dosis dalam waktu minimal 14 hari setelah penyuntikan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan tools SPSS 20 dengan uji chi square dan regresi logistik sederhana untuk mengetahui hubungan antara jenis vaksin terhadap insiden infeksi terobosan dan analisis multivariat regresi logistik untuk mengetahui hubungan hubungan jenis vaksin dengan insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19. Hasil dan Pembahasan. Tidak ada hubungan jenis vaksin terhadap insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 pada responden yang sudah divaksin lengkap sebanyak 2 dosis di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 (P-Value= 0,189), OR 1,975 (CI 95%=0,803-4,859) artinya jenis vaksin Oxford-AstraZeneca memiliki odds 1,975 kali lebih tinggi untuk mengalami insiden infeksi terobosan dibandingkan jenis vaksin Sinovac. Hasil uji regresi logistik ganda variabel kormobid didapatkan OR sebesar 0,479 (CI 95%: 0,213-1,081 )responden yang memiliki jenis vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca beresiko 0,479 kali mengalami insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 setelah dikontrol variabel Komorbid. Hasil analisis model persamaan regresi logistik menunjukkan bahwa probabilitas responden yang mengalami insiden infeksi terobosan vaksin COVID-19 sebesar 88.4% oleh variabel Komorbid. Beberapa faktor dapat menjadi hubungan perbedaan angka yang insiden kejadian bila dibandingkan dengan negara lain seperti faktor jenis vaksin yang digunakan dan jumlah responden yang diteliti. Sejalan dengan temuan Duarte, et al, 2021 di Chile korelasi jenis vaksin dengan insiden infeksi terobosan tidak terbukti. Kesimpulan dan Saran. Insiden infeksi terobosan COVID-19 masih terjadi pada kelompok vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca, diharapkan setiap orang dapat terus menjaga protokol kesehatan dan menerapkan perilaku 5M dalam kehidupan sehari-hari. Namun, vaksin terbukti efektif dalam menekan angka insiden sakit COVID-19