Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital mempengaruhi kehidupan manusia dan berdampak pada peningkatan penggunaan media sosial seperti TikTok dengan berbagai tujuan terutama dalam hal mempromosikan produk makanan dengan menyasar pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja mengikuti tren makanan yang ada di media sosial, namun pilihan yang dibuat seringkali kurang sesuai dengan pedoman gizi seimbang sehingga menjadi pemicu timbulnya masalah gizi bagi remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan media sosial TikTok dengan perilaku makan remaja di kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap 200 responden dan dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner. Analisis data dimulai dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan dilanjutkan dengan uji Chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Variabel yang mempunyai hubungan signifikan terhadap perilaku makan remaja adalah durasi dan frekuensi terpapar konten makanan masing-masing dengan nilai-p < 0,05. Sedangkan variabel lain seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status IMT, uang saku, pola asuh keluarga, dan pengaruh teman sebaya tidak berkaitan secara signifikan terhadap perilaku makan remaja di kota Malang. Saran bagi Dinas Kesehatan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan program edukasi mengenai pola makan dan gizi seimbang melalui media sosial terutama TikTok dengan melibatkan influencer.


The development of digital information and communication technology affects human life and has an impact on increasing the use of social media such as TikTok with various purposes, especially to promote food products targeting teenagers. This causes teenagers following food trends on social media, but the choices they make are not good, which triggers nutritional problems for adolescents. This study aims to determine the relationship between TikTok social media and adolescent eating behavior in Malang. This research is a quantitative study with a cross sectional design of 200 respondents and was carried out from May to June 2022. The data was collected through questionnaires. Data analysis began with the Kolmogorov-Smirnov normality test and the Chi-square test with 95% confidence. Variables that have a significant relationship to adolescent eating behavior are duration and frequency of exposure to food content, with a p-value <0.05. Meanwhile, other variables such as age, gender, education level, BMI, pocket money, family upbringing, and peer influence were not significantly related to adolescent eating behavior in Malang. Suggestions for the Health Office are that this research can be used as a reference in planning educational programs regarding balanced diet through social media, especially TikTok by involving influencers.