Abstrak
Pencapaian SPM merupakan salah satu indikator penilaian kinerja daerah serta dan juga digunakan sebagai bahan untuk perumusan kebijakan pemerintah daerah atau pemerintah pusat. Hasil Pencapaiannya diperhitungkan dalam perhitungan Tunjangan Kinerja Daerah. Oleh karena itu, kualitas data SPM sangatlah penting untuk menjamin akuntabilitas penilaian kinerja pejabat publik. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kualitas Data SPM Bidang Kesehatan Provinsi DKI Jakarta serta faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kualitas data di Provinsi DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods dengan menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Sampel penelitian kuantitatif adalah 484 petugas di 44 Puskesmas Kecamatan. Ada 12 indikator SPM yang dinilai kualitas datanya berdasarkan variabel kelengkapan data, ketepatan waktu, akurasi dan konsistensi data. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan menggunakan kuesioner Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR), sedangankan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam, diskusi terarah dan telaah dokumen. Hasil penelitian kualitas data SPM Bidang Kesehatan Tingkat Kota/Kabupaten Tahun 2019- 2021, yang terdiri dari ketepatan waktu pelaporan, kelengkapan data, akurasi serta konsistensi, didapatkan bahwa rata-rata capaian kinerja output (kualitas data SPM) sebesar 96% dengan variasi 6% di 44 Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta. Hasil studi kuantitatif setelah dikontrol dengan variabel independen yang ada, SDM Pengelola Data SPM, SOP Pengelolaan Data SPM, Dukungan/Regulasi Pimpinan, Pelatihan/Bimtek SDM, Pemanfaatan Data dan Monitoring Evaluasi Pengelolaan Data SPM mempengaruhi kinerja output (kualitas data SPM) dengan nilai koefisien determinasi (R Square) menunjukkan nilai 0,185 artinya model regresi yang diperoleh dapat menjelaskan 18,5% variasi variabel kinerja output. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan kinerja output adalah Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Data SPM dengan nilai Coefisien B 0,321.

Achievement of Standardize Health Care Delivery (SPM) is one of the regional performance evaluation indicators and is also used as material for the formulation of local government or central government policies. The results of their achievements are taken into account in calculating Regional Performance Allowances. Therefore, the quality of SPM data is very important to ensure accountability in evaluating the performance of public officials. Based on this description, the researcher is interested in conducting research to find out how the quality of SPM data in the DKI Jakarta Province Health Sector and what factors are related to data quality in DKI Jakarta Province. The research method used is mixed methods research using a combination of quantitative and qualitative methods simultaneously. Quantitative research samples were 484 officers in 44 District Health Centers. There are 12 SPM indicators whose data quality is assessed based on the variables of data completeness, timeliness, accuracy and consistency of data. The quantitative study used a cross-sectional design using a Routine Data Quality Self-Assessment questionnaire (PMKDR), while the qualitative method used in-depth interviews, focused discussions and document review. The results of research on the quality of SPM data at the city/district level for 2019-2021, which consist of timeliness of reporting, data completeness, accuracy and consistency, found that the average output performance achievement (SPM data quality) is 96% with a variation of 6%. in 44 District Health Centers in DKI Jakarta. Quantitative study results after controlling for existing independent variables, SPM Data Management HR, Standard Operating Procedure (SOP), Leadership Support/Regulation, Training/Technical Guidance, Data Utilization and Evaluation Monitoring of SPM Data Management affect output performance (SPM data quality) with a coefficient value determination (R Square) shows a value of 0.185, meaning that the regression model obtained can explain 18.5% of the variation in the output performance variable. The variable that has the greatest influence on the determination of output performance is the Monitoring and Evaluation of MSS Data Management with a Coefficient B value of 0.321.