Abstrak
Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dengan kondisi geografi curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Penyakit malaria menginfeksi penduduk yang bermukim di daerah endemis, terutama di negara tropis dan subtropis. Angka kejadian malaria diperkirakan 41% atau sekitar 2.3 milyar di dunia. Jayapura merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingginya angka kejadian malaria. Kejadian ini didukung oleh posisi geografis dan topografi dominan berupa daerah rawa, hutan sagu, hutan, pegunungan dan pengaruh lingkungan seperti suhu, curah hujan dan kelembaban udara Studi ekologi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor iklim yang terdiri atas curah hujan kumulatif bulanan, suhu udara rata-rata bulanan dan kelembaban udara relatif rata-rata bulanan, terhadap jumlah kasus malaria bulanan yang terdapat di Kota Jayapura. Desain Penelitian ini menggunakan observasional dengan menggunakan studi ekologi berbasis ecologic time-trend design Berdasarkan bionomic nyamuk Anopheles spp dan hasil pengolahan data antara Iklim dan Kasus malaria di Kota Jayapura Tahun 2010- 2022 Studi ini menemukan bahwa curah hujan dan kejadian malaria di Kota Jayapura tahun 2010-2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif pada lag 2 bulan di tahun 2010 . suhu udara dan malaria di kota Jayapura Tahun 2010- 2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif pada lag 2 bulan di tahun 2010 dan 2011. Kelembaban relatif dan kejadian malaria di Kota Jayapura tahun 2010-2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan negatif pada lag 2 bulan di tahun 2011 dan 2015 sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 memiliki hubungan kuat dan positif. Kesimpulan studi ekologi menemukan hubungan signifikan antara iklim dengan kejadian malaria di Kota Jayapura Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dengan kondisi geografi curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Penyakit malaria menginfeksi penduduk yang bermukim di daerah endemis, terutama di negara tropis dan subtropis. Angka kejadian malaria diperkirakan 41% atau sekitar 2.3 milyar di dunia. Jayapura merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingginya angka kejadian malaria. Kejadian ini didukung oleh posisi geografis dan topografi dominan berupa daerah rawa, hutan sagu, hutan, pegunungan dan pengaruh lingkungan seperti suhu, curah hujan dan kelembaban udara Studi ekologi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor iklim yang terdiri atas curah hujan kumulatif bulanan, suhu udara rata-rata bulanan dan kelembaban udara relatif rata-rata bulanan, terhadap jumlah kasus malaria bulanan yang terdapat di Kota Jayapura. Desain Penelitian ini menggunakan observasional dengan menggunakan studi ekologi berbasis ecologic time-trend design Berdasarkan bionomic nyamuk Anopheles spp dan hasil pengolahan data antara Iklim dan Kasus malaria di Kota Jayapura Tahun 2010- 2022 Studi ini menemukan bahwa curah hujan dan kejadian malaria di Kota Jayapura tahun 2010-2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif pada lag 2 bulan di tahun 2010 . suhu udara dan malaria di kota Jayapura Tahun 2010- 2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif pada lag 2 bulan di tahun 2010 dan 2011. Kelembaban relatif dan kejadian malaria di Kota Jayapura tahun 2010-2022 memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan negatif pada lag 2 bulan di tahun 2011 dan 2015 sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 memiliki hubungan kuat dan positif. Kesimpulan studi ekologi menemukan hubungan signifikan antara iklim dengan kejadian malaria di Kota Jayapura
Malaria is still a health problem in Indonesia with its geography of high rainfall and humidity. Malaria infects people in endemic areas, especially in tropical and subtropical countries. Malaria was estimated at 41% or around 2.3 billion in the world. Jayapura is one of the cities in Indonesia with a high incidence of malaria. This incidence was supported by geographical position and dominant topography in the form of swamp areas, sago forests, forests, mountains, and environmental influences such as temperature, rainfall, and air humidity. This ecological study aims to determine the effect of climatic factors of monthly cumulative rainfall, monthly average air temperature, and monthly average relative air humidity on the number of monthly malaria cases found in Jayapura City. The research design was observational, using an ecological study based on an ecological time-trend design. Based on the bionomic of Anopheles spp mosquitoes and the results of data processing between Climate and Malaria Cases in Jayapura City in 2010-2022, This study found that rainfall and malaria incidence in Jayapura City in 2010-2022 had a significant relationship and had a positive relationship on a 2-month lag in 2010. air temperature and malaria in Jayapura City in 2010-2022 had a significant and positive relationship on a 2-month lag in 2010 and 2011. Relative humidity and malaria incidence in Jayapura City in 2010-2022 had a significant relationship. They had an antagonistic relationship at 2-month lags in 2011 and 2015, while in 2013 and 2014, it had a solid and positive relationship. In conclusion, the ecological study found a significant relationship between climate and malaria incidence in Jayapura City.