Abstrak
Upaya untuk menurunkan angka kehamilan remaja dapat dimonitor dengan menunda kelahiran pertama remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan interval kelahiran pertama pada remaja kawin usia 15-19 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan sampel yang digunakan sebanyak 1,497 remaja kawin usia 15-19 tahun yang belum hamil/melahirkan anak pertama nya di 2017. Analisis survival digunakan dalam penelitian ini, dengan melakukan uji Kaplan Meier untuk mengukur median interval kelahiran pertama dan Cox Proportional Hazard model digunakan untuk membuat model prediksi variable independen. Didapatkan hasil median interval kelahiran pertama pada Remaja Kawin 15-19 tahun adalah 14 bulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara factor yang terkait dengan program KB dengan interval kelahiran pertama: Tidak mengakses informasi KB melalui PLKB (AHR = 0.975 95% CI 0.960 – 0.990), tidak mengakses informasi KB melalui petugas kesehatan (AHR = 0.849 95% CI 0.733 – 0.983), tidak menggunakan kontrasepsi modern (AHR = 1.039 95% CI 1.028 – 1.051). Penggunaan kontrasepsi modern merupakan variable yang paling dominan berhubungan dengan interval kelahiran pertama pada remaja kawin. Peningkatan kualitas dari PLKB dan petugas kesehatan dalam memberikan informasi terkait KB perlu diperhatikan. Keluarga dan Masyarakat juga perlu terlibat dalam kegiatan penyuluhan terkait kesehatan reproduksi pada remaja kawin. Disarankan pula bagi peneliti lainnya untuk melakukan eksplorasi hambatan dan pendukung interval kelahiran pertama dengan pendekatan kualitatif.


Efforts to reduce adolescencepregnancy can be monitored with delaying the first bith. This study aims to identify associated factors with first birth interval (FBI) among married adolescents 15-19 years old in Indonesia using IDHS 2017. In this cross-sectional study, the first birth history of 1,497 married adolescencewho have not pregnant yet were collected. The survival analysis model was used, with Kaplan Meier test was conducted to measure the median of FBI and Cox Proportional Hazard Model was used to produce a prediction model of predictors. The median interval of first birth among married adolescents 15-19 years old was 14 months. There were statistically significant differences between factors related to family planning program with FBI: not accessing family planning information through PLKB AHR = 0.975 95% CI 0.960 – 0.990), not accessing family planning information through health workers (AHR = 0.849 95% CI 0.733 – 0.983), and not using modern contraception (AHR = 1.039 95% CI 1.028 – 1.051). Modern contraceptive use was the most dominant variable associated with FBI among married adolescents. Improvement of quality of PLKB and health workers in giving information on family planning should be noted. Family and community need to be involved in socialization related to adolescent sexual and reproductive health. Other researchers were suggested to explore the challenges and facilitators of FBI with qualitative approach