Abstrak
Jenis pekerjaan yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia salah satunya yaitu petugas kebersihan. Kasus kecelakaan kerja pada Petugas Kebersihan yang melakukan pengelolaan sampah kota sudah beberapa kali terjadi. Kabupaten Karawang merupakan kabupaten dengan jumlah pertumbuhan penduduk tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2021. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi maka peningkatan jumlah timbulan sampah serta pengelolaannya juga meningkat. Sementara, penilaian risiko keselamatan pada proses pengelolaan sampah khususnya di Kab. Karawang belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian risiko keselamatan kerja pada proses pengelolaan sampah oleh petugas kebersihan DLH Kabupaten Karawang agar risiko dapat teridentifikasi dan dilakukan pengendalian risiko yang memadai. Hasil penilaian risiko keselamatan pada pengelolaan sampah oleh petugas kebersihan DLH Karawang menunjukkan adanya bahaya fisik, kimia, dan biologi dengan tingkat risiko acceptable, tolerable, dan not acceptable. Sehingga, diperlukan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat risiko tolerable, dan not acceptable.
One type of work that has a very important role in human life is waste workers. There have been several cases of work accidents involving waste workers who carry out municipal waste management. Karawang Regency is the district with the highest population growth in West Java in 2021. With a high population growth rate, the increase in the amount of domestic waste and its management will also increase. Meanwhile, the safety risk assessment in the waste management process, especially in Kab. Karawang has never been done. Therefore, it is necessary to carry out an occupational safety risk assessment in the waste management process by the waste workers of DLH Karawang so that risks can be identified and adequate risk control carried out. The results of the safety risk assessment in waste management by waste workers of DLH Karawang show that there are physical, chemical and biological hazards with acceptable, tolerable and not acceptable risk levels. Thus, additional controls are needed to reduce tolerable and not acceptable risk levels.