Abstrak
Obesitas meningkat dari tahun ke tahun baik di tingkat dunia maupun di Indonesia terutama pada anak-anak dan remaja. Di Indonesia, jika dibandingkan dengan anak-anak, peningkatan obesitas jauh lebih besar pada remaja. Satu diantara faktor risiko lain penyebab obesitas adalah konsumsi makanan cepat saji yang sering. Penelitian ini membahas hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang merupakan variabel yang ada pada Theory Of Planned Behavior (TPB) dengan pola konsumsi makanan cepat saji (fast food) pada pelajar di SMPN 1 Surabaya dengan menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan Oktober – November 2022. Sampel pada penelitian ini sebanyak 293 pelajar SMP yang diambil dari semua tingkat yaitu kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Pengumpulan data menggunakan kuesioner FFQ dan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti serta analisis data yang digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 162 (55,3%) pelajar sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Ketiga variabel dalam penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik yaitu sikap (P-Value < 0,001), norma subjektif (P-Value < 0,001), kontrol perilaku (P-Value < 0,001). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar pelajar memiliki pola konsumsi makanan cepat saji yang sering dan ketiga variabel yang ada pada TPB berhubungan secara signifikan. Makanan cepat saji yang paling banyak dikonsumsi yaitu fried chicken, donat, french fries, dan bento. Variabel sikap menghasilkan sikap positif terhadap makanan cepat saji dikarenakan porsi makanan cepat saji yang besar dan mengenyangkan, rasa yang enak, penyajian yang menggunggah selera, praktis dan hemat waktu, serta restaurant makanan cepat saji yang bersih, bagus, dan nyaman untuk mengerjakan tugas, sedangkan dukungan pada variabel norma subjektif berasal dari dukungan teman sebaya dan kontrol perilaku pada pelajar menghasilkan kontrol perilaku yang kuat dikarenakan terpaparnya iklan (tawaran promo dan iklan), kemudahan akses (jarak, handphone, aplikasi food delivery online), dan pengetahuan. Dari hasil analisis yang ada diperlukan upaya preventif baik dari pihak sekolah, orang tua, tenaga promosi kesehatan, dinas pendidikan, dan dinas kesehatan setempat untuk meminimalisir konsumsi makanan cepat saji pada pelajar.
Obesity is increasing year by year both globally and in Indonesia, especially in children and adolescents. In Indonesia, when compared to children, the increase in obesity is much greater in adolescents. One of the other risk factors for obesity is the frequent consumption of fast food. This study discusses the relationship between attitudes, subjective norms, and behavioral control which are variables in the Theory Of Planned Behavior (TPB) with fast food consumption patterns in students at SMPN 1 Surabaya using the Food Frequency Questionnaire (FFQ). This research is a quantitative study with a cross sectional design and was conducted in October - November 2022. The sample in this study was 293 junior high school students taken from all levels, namely grade 7, grade 8, and grade 9. Data collection used FFQ questionnaires and questionnaires developed by researchers and data analysis used was chi-square. The results showed 162 (55.3%) students often consume fast food. The three variables in the study showed a statistically significant relationship, namely attitude (P-Value < 0.001), subjective norms (P-Value < 0.001), behavioral control (P-Value < 0.001). The conclusion of this study is that most students have frequent fast food consumption patterns and the three variables in TPB are significantly related. The most consumed fast food is fried chicken, donuts, french fries, and bento. The attitude variable produces a positive attitude towards fast food due to large and filling portions of fast food, good taste, appetizing presentation, practical and time-saving, and fast food restaurants that are clean, good, and comfortable for doing assignments, while support for subjective norm variables comes from peer support and behavioral control in students produces strong behavioral control due to exposure to advertisements (promo offers and advertisements), ease of access (distance, cellphones, online food delivery applications), and knowledge. From the results of the existing analysis, preventive efforts are needed from both schools, parents, health promotion personnel, education offices, and local health offices to minimize fast food consumption in students.