Abstrak
Kontrasepsi MKJP memiliki efektivitas dan efisiensi yang tinggi terhadap pencegahan kehamilan. Tingkat putus pakai MKJP yang rendah dapat mencegah dari kehamilan yang tidak diinginkan.. Di Indonesia, cakupan MKJP masih rendah yaitu 14% dibandingkan non MKJP 44%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dengan penggunaan MKJP pada wanita PUS (15-49 tahun) di Indonesia berdasarkan Data SDKI tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari hasil survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2017. Sampel yang digunakan merupakan total sampel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang berjumlah 11.545 responden. Analisis data SDKI 2017 dilakukan pada bulan Desember 2022. Hasil analisis antara veriabel independen dengan dependen diuji secara chi square. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa wanita yang berumur >30 tahun memiliki kecenderungan untuk menggunakan MKJP 1,41 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita PUS berumur <30tahun. Wanita PUS yang memiliki pendidikan tinggi memiliki kecenderungan 2,24 kali lebih tinggi untuk menggunakan MKJP dibandingkan dengan berpendidikan rendah. Wanita PUS yang memiliki jumlah anak >2 orang memiliki kecenderungan 1,34 kali lebih tinggi dibandingkan yang memiliki anak <2 orang. Variabel kunjungan PLKB diketahui tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap penggunaan MKJP (p value = 0.107). Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi kepada PUS oleh pemberi layanan KB lapangan (PLKB dan tenaga kesehatan) melalui peran serta dari seluruh sektor terkait, termasuk unsur pemerintah.
MKJP contraception has high effectiveness and efficiency in preventing pregnancy. A low MKJP dropout rate can prevent unwanted pregnancies. The purpose of this study was to determine the factors that influence the use of MKJP in women of childbearing age (15-49 years) in Indonesia based on the 2017 IDHS data. This study used a quantitative method with a cross-sectional design using secondary data from the results of a health demographic survey. Indonesia in 2017. The sample used is a total sample based on inclusion and exclusion criteria, totaling 11,545 respondents. The 2017 IDHS data analysis was carried out in December 2022. The results of the analysis between the independent and dependent variables were tested by chi-square. Based on the results of the analysis, it was found that women aged >30 years tended to use MKJP 1.41 times higher than women of PUS aged <30 years. Women of PUS who have a higher education have 2.24 times higher tendency to use MKJP compared to those with low education. Women of childbearing age who have more than 2 children tend of 1.34 times higher than those who have <2 children. PLKB visit variable is known to have no significant relationship to the use of MKJP (p-value = 0.107). This study recommends increasing the provision of communication, information and education to PUS by family planning service providers (PLKB and health workers) through the participation of all relevant sectors, including elements of the government.