Abstrak
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan yang cukup serius sebab kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun. PGK berada pada peringkat ke-10 penyebab kematian global. Selain itu, pengobatan PGK juga membutuhkan biaya yang besar dan jangka waktu yang panjang. Diabetes mellitus yang merupakan faktor risiko utama terjadinya PGK juga mengalami peningkatan prevalensi dari tahun ke tahun di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian penyakit ginjal kronis pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan data sekunder dari Riskesdas 2018. Setelah menyesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel penelitian sebanyak 7.427 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa prevalensi PGK pada penduduk berusia ≥ 15 tahun di Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,5% dan prevalensi diabetes mellitus sebesar 5,7%. Hasil analisis statistik menunjukan terdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan PGK dengan Prevalence Odds Ratio (POR) sebesar 3,549 (95% CI=1,461-8,617). Setelah dilakukan stratifikasi diketahui bahwa usia berpotensi menjadi confounding dengan nilai POR sebesar 2,69 (95% CI=1,04-6,93). Oleh karena itu, promosi kesehatan dan deteksi dini diabetes mellitus perlu digencarkan sebagai upaya pencegahan PGK.
Chronic kidney disease (CKD) is serious health problem because the prevalence continues to increase from year to year. Based on WHO data in 2019, CKD was the 10th most common cause of death globally. In addition, CKD treatment also requires a lot of money and a long period of time. Diabetes mellitus as a major risk of CKD also experienced an increase in prevalence from year to year in DKI Jakarta Province. This study aimed to determine the association between diabetes mellitus and chronic kidney disease in population aged ≥15 years in DKI Jakarta Province in 2018. This study used quantitative method with a cross-sectional study design and secondary data obtained from Basic Health Research (Riskesdas) 2018). After adjusting the inclusion and exclusion criteria, a sample of 7,427 people was obtained. The result showed that the prevalence of CKD in population aged ≥15 years in DKI Jakarta Province was 0,5% and the prevalence of diabetes mellitus was 5,7%. Based on the statistical analysis showed that there was a relationship between diabetes mellitus and CKD with Prevalence Odds Ratio (POR) of 3,549 (95% CI=1,461-8,617). After stratification, it was found that age had the potential to be confounding with a POR value of 2.69 (95% CI=1.04-6.93). Therefore, health promotion and early detection of diabetes mellitus need to be intensified as an effort to prevent CKD.