Abstrak
Diare merupakan masalah kesehatan global yang banyak menyebabkan kesakitan dan kematian pada seluruh kelompok usia. Diare ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui transmisi fekal-oral. Kota Depok menjadi salah satu kota dengan kasus diare fluktuatif selama tahun 2013-2021. Kota Depok juga menduduki peringkat kedua sebagai kota/kabupaten dengan angka Kejadian Luar Biasa (KLB) diare tertinggi di Indonesia pada tahun 2018. Terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi diare, di antaranya faktor perilaku pemajanan seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kepadatan penduduk serta faktor lingkungan seperti cakupan air minum layak dan cakupan jamban sehat. Penelitian ini bertujuan untuk hubungan antara faktor perilaku pemajanan (cakupan rumah tangga ber-PHBS dan kepadatan penduduk) da faktor lingkungan (cakupan air minum layak dan cakupan jamban sehat) terhadap kejadian diare di Kota Depok tahun 2013-2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi ekologi dan analisis spasial dengan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara faktor cakupan air minum layak (p=0,004; r=-0,289) dan cakupan jamban sehat (p=0,020; r=-0,233) dengan kejadian diare. Sementara itu, faktor cakupan rumah tangga ber-PHBS dan kepadatan penduduk tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian diare. Peta analisis spasial juga memperlihatkan pola persebaran kejadian diare di Kota Depok selama tahun 2013-2021 cenderung lebih banyak ditemukan pada wilayah kecamatan dengan cakupan air minum layak yang rendah.
Diarrhea is a global health problem that causes morbidity and death in all age groups. Diarrhea is transmitted from one person to another through fecal-oral transmission. Depok City became one of the cities with fluctuating diarrhea cases during 2013-2021. Depok City also ranked second as a city/regency with the highest number of diarrhea outbreaks in Indonesia in 2018. There are various factors that can affect diarrhea, including behavioral exposure factors such as clean and healthy living behavior (PHBS) and population density as well as environmental factors such as adequate drinking water coverage and healthy latrine coverage. This study aims to analyze the relationship between behavioral exposure factors (household with clean and healthy living behavior (PHBS) coverage and population density) and environmental factors (drinking water coverage and healthy latrine coverage) to the occurrence of diarrhea in Depok City in 2013-2021. The research type is quantitative study using several methods such as ecological study and spatial analysis with secondary data from the Depok City Health Office. The results showed a significant relationship between adequate drinking water cover (p=0,004; r=-0,289) and healthy latrine coverage (p=0,020; r=-0,233) with the occurrence of diarrhea. Meanwhile, households with clean and healthy living behavior (PHBS) coverage and population density showed no significant association with the occurrence of diarrhea. Spatial analysis maps also showed the distribution pattern of diarrhea in Depok City during 2013-2021 tends to be more common in areas with low coverage of adequate drinking water.