Abstrak
Penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih cukup rendah, terutama pada remaja wanita usia 15-24 tahun akibat adanya miskonsepsi, stigmatisasi, kurangnya otonomi, tekanan dari komunitas, hingga sulitnya akses ke pelayanan KB. Jika tidak ditangani, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi niat penggunaan kontrasepsi pada wanita usia 15-24 tahun. Penelitian dengan desain studi cross-sectional ini berfokus pada wanita yang tidak sedang menggunakan kontrasepsi dan memiliki data luaran yang lengkap di SDKI 2017. Kemudian, data dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi-square, dan stratifikasi. Dari 11.121 responden, 89,3% memiliki niat penggunaan kontrasepsi. Faktor yang berhubungan dengan niat penggunaan kontrasepsi adalah status pernikahan, tingkat pendidikan, riwayat penggunaan kontrasepsi, jumlah anak hidup, sumber informasi KB, keterpaparan informasi KB dari media, diskusi KB, dan pengetahuan metode kontrasepsi. Namun, semua hubungan bersifat lemah atau hampir tidak ada perbedaan. Indonesia perlu menyediakan pendidikan seksual yang komprehensif dan terintegrasi dengan pelayanan KB yang lebih ramah remaja agar tumbuh motivasi sejak dini dan penggunaan kontrasepsi di masa mendatang meningkat. Penelitian mengenai kontrasepsi pada remaja juga tetap perlu dikembangkan dengan metode yang lebih baik.
Contraceptive use in Indonesia is still quite low, especially among young women aged 15-24, due to misconceptions, stigmatization, lack of autonomy, pressure from society, and difficulty accessing family planning services. If left untreated, it can increase the risk of unwanted pregnancy. This study aims to examine the factors that influence the intention to use contraceptives in women aged 15-24 years. This research with a cross-sectional study design focused on women who were not currently using contraception and had complete outcome data in the 2017 IDHS. Then, the data were analyzed univariately, bivariate with chi-square, and stratified. Of the 11,121 respondents, 89.3% had the intention to use contraception. Factors related to the intention to use contraception were marital status, education level, history of contraception use, number of living children, sources of family planning information, exposure to family planning information from the media, family planning discussions, and knowledge of contraceptive methods. However, all relationships are weak or almost no difference. Indonesia needs to provide comprehensive sexual education and integrated with family planning services that are more youth-friendly so the motivation grows from an early age and future use of contraception increases. Research on contraception in adolescents also still needs to be developed with better methods