Abstrak
Stunting adalah kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat asupan gizi kurang, penyakit infeksi dalam kurung waktu yang lama yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan tidak sesuai dengan usinya. Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Provinsi Aceh karena prevalensinya masih tinggi dan peringkat 3 secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan stunting pada anak usia 12 – 59 bulan di Provinsi Aceh. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel 1736 balita yang didapat dari total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan merupakan data SSGI 2021 milik BKPK. Variabel independen pada penelitian meliputi faktor anak (jenis kelamin, usia, berat badan lahir, panjang badan lahir, keragaman makanan, kelengkapan imunisasi, suplementasi vitamin A, ISPA, diare, jaminan kesehatan), faktor ibu (pendidikan ibu, kepesertaan KB, kepemilikan buku KIA, suplementasi TTD), faktor keluarga (jumlah anggota keluarga, kepemilikan aset, kerawanan pangan) dan faktor lingkungan (sanitasi layak, sumber air minum layak, kepemilikan jamban). Analisis data meliputi univariat dan bivariate menggunakan chii square serta multivariate menggunakan regresi logistic ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi stunting pada anak usia 12 – 59 bulan sebesar 35,1%. Hasil bivariate faktor anak: jenis kelami (p= 0,202), usia balita (p=0,580), berat lahir (p=0,001), panjang badan lahir (p=0,001), keragaman makanan (p=0,001), kelengkapan imunisasi (p=0,314), suplementasi vitamin A (p=0,459), ISPA (p=0,276), diare (p=0,040), JKN balita (p=0,064). Faktor keluarga: jumlah keluarga (p=0,092), kepemilikan aset (p=0,001), kerawanan pangan (p=0,001). Faktor lingkungan: sanitasi layak (p=0,001), sumber air minum layak (p=0,185), kepemilikan jamban (p=0,001). Hasil analisis multivariate diperoleh panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh dengan OR=2,37. Perlu pencegahan terhadap panjang bada bayi pendek dengan rutin pemeriksaan selama kehamilan serta mengkonsumsi makanan beragama. Bayi panjang badan lahir pendek perlu mendapatkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, mendapatkan makanan tambahan serta intervensi KIE gizi dan kesehatan terhadap ibu balita.
Stunting is a failure growth and development experienced by children due to malnutrition, infectious diseases in a long period with characterized length or height not match their age. Stunting is still a major public health problem in Aceh Province because the prevalences is still high and ranks 3rd. This study aims to determine the determinants of stunting in children 12 – 59 Months In Aceh Province. The research design used was cross sectional with a total sample of 1736 children obtained from total sampling based on inclusion and exclusion criteria. The data used the SSGI 2021 data belonging to the Indonesian Ministry of Health BKPK.The independent variables included child factors (gender, age, birth weight, birth length,food diversity,vitamin A suplemtastation, ARI, diarrhea, health insurance), maternal factors (mother education, family planning membership,book ownership MCH, iron supplentation), family factors (number of family members, asset ownership, food insecurity) and environmental factors (proper sanitation, proper drinking water sources, toilet ownership). Data analysis includes univariate and bivariate using the chi square test and multivariate (logistic regression).The result showed that the proportion of stunting among children aged 12 12 – 59 Months was 35,1%. Bivariate result of children factors: sex (p=0,202), age (p=0,580), birth weight (p=0,001), birth length (p=0,001), food diversity (p=0,001), complete immunization (p=0,314), vitamin A supplementation (p=0,459), ARI (p=0,276), diarrhea (p=0,040),health insurance (p=0,064). Family factors: number of families (p=0,092), asset ownership (p=0,001), food insecurity (p=0,001). Environmental factors: proper sanitation (p=0,001), proper drinking water sources (p=0,185), ownership of toilet (p=0,001). Result of multivariate analysis obtained birth length was dominant factor in the incidence stunting in Aceh Province with OR = 2,37. Short–born need to receive growth and development monitoring, supplementary food for children and interventions for mother children with health and nutrition communication.