Abstrak
Penelitian bertujuan mengetahui risiko kesehatan pada konsumen ikan asin, dilaksanakan di lima Pasar Tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas yaitu Pasar Banyumas, Pasar Wage, Pasar Manis, Pasar Pon dan Pasar Cermai. Sampel penelitian terbagi menjadi dua, sampel lingkungan dan sampel penduduk. Sampel lingkungan adalah ikan asin jenis teri dan peda dari lima pasar dengan total penjual ikan asin adalah 9 pedagang, ikan asin yang menjadi sampel berjumlah 18 buah. Sampel penduduk adalah pengunjung lima pasar yang membeli ikan asin peda dan/atau teri saat dilakukan penelitian dengan total sampel 67 orang dari total populasi 200 orang rata-rata pembeli ikan asin di lima pasar tersebut setiap harinya. Hasilnya hanya terdapat 1 ikan asin yang positif mengandung formalin yaitu ikan asin teri di Pasar Manis. Hasil perhitungan intake realtime tertinggi yaitu konsumen ikan asin peda dan/atau teri Pasar Cermai yaitu dengan konsentrasi maksimum 2,0335 mg/kg/hari. Sementara intake lifetime tertinggi yaitu konsumen ikan asin peda dan/atau teri di Pasar manis dengan konsentrasi maksimum 2,498 mg/kg/hari. Hasil pengukuran RQ realtime tertinggi yaitu konsumen ikan asin peda dan/atau teri di Pasar Cermai dengan nilai maksimum 10,088. Sementara RQ lifetime tertinggi berada pada konsumen ikan asin peda dan/atau teri di Pasar Manis dengan nilai maksimum 12,49.
The research aims to determine the health risks of salted fish consumers, carried out in the five largest traditional markets in Banyumas Regency, namely Banyumas Market, Wage Market, Manis Market, Pon Market and Cermai Market. The research sample was divided into two, environmental samples and population samples. The environmental samples were anchovy and peda types of salted fish from five markets with a total of 9 salted fish sellers, the total number of salted fish in the sample was 18. The population sample was visitors to five markets who bought salted fish and/or anchovies when the research was conducted with a total sample of 67 people from a total population of 200 people, on average, buyers of salted fish in the five markets every day. The result was that there was only 1 salted fish that was positive for containing formaldehyde, namely anchovy salted fish at Pasar Manis. The highest real-time intake calculation results were consumers of peda salted fish and/or anchovies at Cermai Market with a maximum concentration of 2.0335 mg/kg/day. Meanwhile, the highest lifetime intake was consumers of salted peda fish and/or anchovies at Sweet Market with a maximum concentration of 2,498 mg/kg/day. The highest real-time RQ measurement results were consumers of salted peda fish and/or anchovies at Cermai Market with a maximum value of 10,088. Meanwhile, the highest lifetime RQ was for consumers of salted fish and/or anchovies at Pasar Manis with a maximum value of 12.49.