Abstrak
Quitline.INA adalah layanan berhenti merokok via telepon yang disediakan untuk membantu perokok yang ingin menghentikan perilaku merokoknya. Layanan ini telah beroperasi sejak tahun 2016 dan diharapkan dapat memberi kontribusi dalam mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kualitatif berdasarkan teori model Donabedian, dengan mengeksplorasi pelaksanaan layanan UBM Quitline.INA tahun 2023. Penelitian dengan pendekatan kualitatif, desain Rapid Assesment Procedure (RAP) dilakukan pada delapan informan utama yang berasal dari penyedia layanan dan informan kunci yaitu lima orang pengguna yang berhasil berhenti merokok dan lima orang yang masih merokok. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen dilakukan pada bulan Oktober-November 2023 dan dianalisis secara konten. Hasil penelitian menunjukkan Quitline.INA kekurangan tenaga konselor, , kompetensi konselor perlu ditingkatkan, integrasi layanan terbatas, sarana dan prasarana perlu ditingkatkan, dana penyelenggaraan sepenuhnya berasal dari pemerintah, sedangkan penyelenggaraan Quitline dilaksanakan pihak ketiga melalui pelelangan pengadaan barang dan jasa. Gaji petugas disesuaikan dengan UMR dan gaji petugas call center, jadwal layanan dan durasi layanan telah sesuai, UBM dengan metoda 4T, farmakoterapi UBM belum ada, angka penelepon isengtinggi, keberhasilan tindak lanjutrendah (10%), pencatatan pelaporan dan monitor evaluasi sudah sesuai dan angka keberhasilan berhenti merokok Quitline.INA 2023 mencapai 65%. Penyelenggaraan Quitline.INA belum sesuai target karena terhentinya layanan selama dua kali di tahun 2022 dan tahun 2023. Untuk itu, harus dilakukan evaluasi layanan Quitline secara menyeluruh terhadap komponen layanan agar terjadi peningkatan kualitas layanan serta perlunya perbaikan sistim pengelolaan dan pembiayaan Quitline agar layanan tidak pernah terhenti lagi.
Quitline.INA is a telephone smoking cessation service provided to help smokers want to stop their smoking behavior. This service has been operating since 2016 and is expected to contribute to reducing the number of smokers in Indonesia. This research aims to conduct a qualitative evaluation based on the Donabedian model theory, by exploring the implementation of the UBM Quitline.INA service in 2023. The research uses a qualitative approach, a Rapid Assessment Procedure (RAP) design on eight main informants from service providers. Key informants came from service users consisting of five users who had successfully quit smoking and five users who were still smoking. Data collection using in-depth interviews and document review was carried out in October-November 2023 and content analyzed. The research results show that there is a shortage of counselors, limited service integration, facilities and infrastructure need to be improved, funding for the implementation comes entirely from the government, while the implementation of the Quitline is carried out by a third party (through auction). Quitline officers' salaries are adjusted to the UMR and salaries of call center officers, the service schedule and duration of service are appropriate, the UBM method is the 4T method, there is no UBM pharmacotherapy yet, the number of prank calls is high, the success of tindak lanjutis low (10%), reporting and evaluation monitoring is good. The success rate for quitting smoking for Quitline.INA 2023 reached 65%. The implementation of Quitline.INA has not met the target due to the service being stopped twice in 2022 and 2023.For this reason, a comprehensive Quitline evaluation of service components must be carried out in order to improve service quality and the need to improve the Quitline management and financing system so that services never stop again.