Abstrak
Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri, tentu berhubungan dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah (TTD). Di Provinsi DKI Jakarta, angka prevalensi anemia sebesar 23% dan proporsi remaja putri (10-19 tahun) yang mengonsumsi TTD dari sekolah sesuai anjuran hanya sebesar 1,8%. Prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 40,63% di Jakarta Timur, sebesar 37,85% di Kecamatan Duren Sawit, dan sebesar 70,68% di Kelurahan Malaka Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku konsumsi TTD pada siswi SMA Negeri 103 Jakarta tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 90 siswi yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode simple random sampling dan dilakukan pada bulan Januari-Juni tahun 2024 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswi SMA Negeri 103 Jakarta memiliki perilaku tidak patuh dalam mengonsumsi TTD (76,2%). Hasil uji bivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi (pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,027), dan efek samping TTD (p-value = 0,011)) dan faktor penguat (dukungan teman sebaya (p-value = 0,02) dan dukungan keluarga (p-value = 0,023)) dengan perilaku konsumsi TTD pada siswi SMA Negeri 103 Jakarta. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan terkait pentingnya konsumsi TTD pada siswi, termasuk edukasi kesehatan dengan metode peer-group (grup antar teman sebaya) dan sosialisasi kepada orang tua atau wali siswi terkait manfaat dan keamanan mengonsumsi TTD, serta pentingnya memberikan dukungan kepada siswi untuk meningkatkan kepatuhan siswi dalam mengonsumsi TTD.
The high incidence of anemia among female adolescents is certainly related to the consumption behavior of iron supplements. In DKI Jakarta Province, the prevalence rate of anemia is 23% and the proportion of female adolescents (10-19 years old) who consume iron supplements from school as recommended is only 1,8%. The prevalence of anemia among female adolescents was 40,63% in East Jakarta, 37,85% in Duren Sawit Subdistrict, and 70,68% in Malaka Jaya Village. This study aims to determine the determinants of iron supplement consumption behavior among female students at SMA Negeri 103 Jakarta in 2024. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The study was conducted on 90 female students who were randomly selected using the simple random sampling method and conducted in January-June 2024 using a questionnaire. The results showed that most of the female students of SMA Negeri 103 Jakarta had non-adherent behavior in taking iron supplements (76,2%). The results of the bivariate test showed a significant relationship between predisposing factors (knowledge (p-value = 0,000), attitude (p-value = 0,027), and side effects of iron supplement (p-value = 0,011)) and reinforcing factors (peer support (p-value = 0,02) and family support (p-value = 0,023)) with the consumption behavior of iron supplement among female students at SMA Negeri 103 Jakarta. Therefore, it is necessary to conduct counseling related to the importance of consuming iron supplements in female students, including health education using the peer-group method and socialization to parents or guardians of female students regarding the benefits and safety of taking iron supplements, as well as the importance of providing support to female students to increase their compliance in taking iron supplements.