Abstrak
Gaya hidup sehat merujuk pada kebiasaan individu yang dapat membantu mencegah penyakit kronis dan mendorong praktik perilaku yang mendukung kesehatan. Munculnya internet telah secara dramatis mengubah lanskap informasi kesehatan, karena itu penting untuk memeriksa bagaimana literasi kesehatan digital mempengaruhi perilaku hidup sehat dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran determinan sosial siswa SMAN, literasi kesehatan digital dan gaya hidup sehat siswa SMAN di Jakarta tahun 2024. Studi ini menggunakan data primer dengan desain potong lintang. Data dikumpulkan melalui teknik acak klaster (cluster random sampling), menggunakan instrumen HPLP II (tiga puluh pertanyaan) tentang gaya hidup sehat dan eHEALS (delapan pertanyaan) tentang literasi kesehatan digital pada studi ini. Analisis menggunakan regresi linear berganda dengan gaya hidup sehat sebagai variabel dependen dan literasi kesehatan digital dan determinan sosial usia, jenis kelamin, suku, jurusan, dan uang saku sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan gaya hidup sehat pada siswa SMA Negeri dalam kategori cukup (Me=75; SD=10,51). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan variabel literasi kesehatan digital berhubungan secara signifikan dengan gaya hidup sehat setelah dikontrol oleh variabel uang saku (aOR=2.120 95%CI 1.232-3.648). Oleh karena itu, diperlukan penguatan literasi kesehatan digital dan monitoringnya dengan berbagai pihak terkait termasuk dinas Pendidikan dan tim Pembina UKS, Dinas Komunikasi dan Informatika dalam mendukung gaya hidup sehat di Sekolah
A healthy lifestyle refers to individual habits that can help prevent chronic diseases and promote behaviors that support health. The emergence of the internet has dramatically changed the landscape of health information, making it essential to examine how digital health literacy influences healthy living behaviors among adolescents. This study aims to describe the social determinants of public high school students, their digital health literacy, and their healthy lifestyle in Jakarta in 2024. The study uses primary data with a cross-sectional design. Data were collected through cluster random sampling using the HPLP II instrument (thirty questions) about healthy lifestyle and eHEALS (eight questions) about digital health literacy. The analysis was conducted using multiple linear regression with a healthy lifestyle as the dependent variable and digital health literacy and social determinants such as age, gender, ethnicity, study major, and allowance as independent variables. The results showed that the healthy lifestyle of public high school students was in the moderate category (Me=75; SD=10.51). Multiple linear regression analysis showed that digital health literacy was significantly associated with a healthy lifestyle after being controlled for the allowance variable (aOR=2.120 95% CI 1.232-3.648). Therefore, it is necessary to strengthen digital health literacy and its monitoring with various relevant parties, including the Education Department, the School Health Unit (UKS) team, and the Department of Communication and Informatics to support a healthy lifestyle in schools.