Abstrak
HAI (Hospital-Acquired Infections) merupakan permasalahan yang serius bagi aspek keselamatan pasien dalam praktik pelayanan kesehatan. Salah satu cara yang paling efektif dalam mengurangi HAI adalah dengan menerapkan kebersihan tangan (hand hygiene). Sayangnya, praktik kebersihan tangan oleh tenaga kesehatan masih kurang optimal, termasuk praktik yang dilakukan oleh bidan. RSIA Gizar Kabupaten Bekasi merupakan rumah sakit dengan pelayanan unggulan berupa pelayanan kebidanan dan kandungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran terkait kepatuhan kebersihan tangan bidan di Poli Kandungan RSIA Gizar Kabupaten Bekasi berdasarkan ketiga faktor yang menumbuhkan perilaku yaitu faktor kemampuan (capability), peluang (opportunity), dan motivasi (motivation) dari Teori Perubahan Perilaku COM-B. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam serta observasi dan telaah dokumen sebagai bentuk triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan kebersihan tangan bidan masih kurang baik. Kepatuhan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, praktik, sarana dan prasarana, kebijakan, budaya, dorongan internal, serta evaluasi.
HAI (Hospital-Acquired Infections) pose a serious issue for patient safety in healthcare practices. One of the most effective ways to reduce HAIs is by implementing hand hygiene. Unfortunately, hand hygiene practices among healthcare workers remain suboptimal, including those performed by midwives. RSIA Gizar in Bekasi Regency is a hospital with a specialty in obstetric and gynecological services. This study aims to provide an overview of midwives' hand hygiene adherence at the Obstetrics Unit of RSIA Gizar Bekasi Regency based on the three factors that foster behavior: capability, opportunity, and motivation from the COM-B Model for Behavior Change Theory. This research employs a qualitative method with in-depth interviews, observations, and document reviews as a form of triangulation. The study results indicate that midwives' hand hygiene adherence is still inadequate. This adherence is influenced by various factors such as knowledge, practice, facilities and infrastructure, policies, culture, internal motivation, and evaluation.