Abstrak
Komputer merupakan salah satu alat kerja perkantoran yang digunakan untuk menunjang kebutuhan pekerjaan. Dampak dari penggunaan komputer yang berlebihan adalah Computer Vision Syndrome (CVS). Karyawan Head Office PT X berisiko untuk terkena CVS karena sehari-hari bekerja menggunakan komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian CVS dan faktor risiko yang berhubungan pada karyawan PT X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran langsung kepada 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75% responden mengalami kejadian CVS. Gejala CVS yang paling banyak dirasakan oleh responden adalah mata tegang (72%), mata gatal (68%), dan mata kering (67%). Gejala CVS lebih banyak ditemukan pada karyawan perempuan (79,3%), karyawan yang istirahat dengan durasi 15 menit (75,6%), karyawan yang bekerja menggunakan laptop (76%), karyawan yang menggunakan komputer tanpa lapisan anti glare (75,8%), serta karyawan yang menggunakan komputer mode terang (78,1%). Analisis hubungan dengan menggunakan uji chi square, didapatkan hubungan yang signifikan antara penggunaan alat bantu penglihatan (p=0,019, OR=3,35), jarak pandang (p=0,047, OR=3,08), dan intensitas pencahayaan (p=0,047, OR=3,08) dengan kejadian CVS. Semua faktor risiko CVS berkontribusi terhadap kejadian CVS pada karyawan, tetapi tidak semua variabel berhubungan secara signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perbaikan yang mencakup ketiga faktor tersebut dalam rangka menurunkan gejala CVS pada karyawan Head Office PT X.
The computer is one of the office work tools used to support work needs. The impact of excessive computer use is Computer Vision Syndrome (CVS). Head Office employees of PT X are at risk of developing CVS because they work daily using computers. This study aims to determine the incidence of CVS and associated risk factors in PT X employees. This study used a quantitative method with a cross sectional approach. Data collection used questionnaires, observation, and direct measurement to 100 respondents. The results showed that 75% of respondents experienced CVS. The most common CVS symptoms felt by respondents were eye strain (72%), itchy eyes (68%), and dry eyes (67%). CVS symptoms were more common among female employees (79,3%), employees who took breaks with a duration of 15 minutes (75,6%), employees who worked on laptops (76%), employees who used computers without anti glare coating (75,8%), and employees who used bright mode computers (78.1%). Relationship analysis using the chi square test showed a significant relationship between the use of visual aids (p=0,019, OR=3.35), visibility (p=0,047, OR=3.08), and lighting intensity (p=0,047, OR=3.08) with the incidence of CVS. All CVS risk factors contributed to the incidence of CVS in employees, but not all variables were significantly associated. Therefore, it is necessary to make improvement efforts that include all three factors in order to reduce CVS symptoms in PT X Head Office employees.