Abstrak
Diare merupakan salah satu penyakit menular berbasis lingkungan yang menjadi peringkat kedua dalam penyebab kematian anak balita di dunia. Di Indonesia sendiri diare masih berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan data tahun 2023, Kabupaten Bogor memiliki prevalensi diare yang cukup tinggi dan berada diatas prevalensi nasional. Salah satu wilayahnya adalah wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng yang mengalami peningkatan kasus diare sebesar 318 kasus pada tahun 2023. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis faktor risiko (karakteristik balita, karakterstik ibu, dan sarana sanitasi) dengan kejadian diare balita di wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng Kabupaten Bogor tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 103 responden. Analisis dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik model prediksi. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara pendapatan keluarga (5,05; 1,10-23,20), perilaku pembuangan tinja balita (4,55; 1,81-11,42), sarana jamban sehat (4,35; 1,70-11,16), dan sarana air minum (3,49; 1,41-8,62). Variabel yang diprediksi paling berpengaruh terhadap kejadian diare balita di wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng adalah variabel perilaku pembuangan tinja balita (8,81; 2,72-28,50).
Diarrhea is one of the environmentally-based infectious diseases that ranks second in causing death among children under five worldwide. In Indonesia, diarrhea still has the potential to cause Outbreaks (KLB). According to data from 2023, Kabupaten Bogor has a fairly high prevalence of diarrhea, exceeding the national prevalence. One of its areas is the working area of the Puskesmas Leuwisadeng, which experienced an increase of 318 diarrhea cases in 2023. The purpose of this study is to analyze risk factors (toddler characteristics, maternal characteristics, and sanitation facilities) associated with the incidence of toddler diarrhea in the working area of Puskesmas Leuwisadeng Kabupaten Bogor in 2024. This study uses a cross-sectional design with a sample of 103 respondents. Analysis was conducted using chi-square tests and logistic regression predictive models. The results show a relationship between family income (5.05; 1.10-23.20), toddler feces disposal behavior (4.55; 1.81-11.42), healthy latrine facilities (4.35; 1.70-11.16), and drinking water facilities (3.49; 1.41-8.62). The variable predicted to have the most significant impact on the incidence of diarrhea in children under five in the working area of the Leuwisadeng Community Health Center is toddler feces disposal behavior (8.81; 2.72-28.50).