Abstrak
Wasting merupakan bentuk kekurangan gizi yang merepresentasikan berat badan balita kurus berdasarkan tinggi badan. Pada tahun 2022 berdasarkan data dari SSGI prevalensi wasting di DKI Jakarta lebih tinggi (8%) dibanding prevalensi nasional (7.7%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 0-23 bulan di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari SSGI 2022 dengan desain studi cross sectional dan metode stratified two stage sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 1192. Analisis data yang digunakan adalah chi-square, regresi logistik sederhana, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapatkan 8.47% balita mengalami wasting. Analisis bivariat menggunakan CI 95% didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara usia balita dengan kejadian wasting pada balita usia 0-23 bulan di DKI Jakarta (p value 0.043) tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, diare, ISPA, cacingan, TB paru, ASI eksklusif, status imunisasi, kunjungan ANC, MDD, IMD, kepemilikan KIA, pemberian vitamin A, PMT, BBLR, ketahanan pangan, sumber air minum, dan ketersediaan jamban. Analisis multivariat diperoleh tingkat pendidikan ibu merupakan faktor protektif dengan kejadian wasting (OR=0.467). Hasil uji interaksi diperoleh terdapat interaksi antara pendidikan ibu dengan infeksi ISPA (pvalue 0.030) dan TB paru (p value 0.021).
Wasting is a form of malnutrition that represents the weight of thin children based on height. In 2022, based on data from SSGI, the prevalence of wasting in DKI Jakarta was higher (8%) compared to the national prevalence (7.7%). The purpose of this study is to determine the factors associated with wasting in children aged 0-23 months in DKI Jakarta. This study used secondary data from SSGI 2022 with a cross-sectional study design and stratified two-stage sampling method. The sample size used was 1192. Data analysis used chi-square, simple logistic regression, and multiple logistic regression. The research found that 8.47% of children experienced wasting. Bivariate analysis using 95% CI found a significant correlation between the age of children with wasting among children in 0-23 months of age in DKI Jakarta (p-value 0.043), but there was no significant correlation with gender, mother’s education level, maternal occupation status, diarrhea, ARI, helminthiasis, pulmonary TB, exclusive breastfeeding, immunization status, ANC visits, MDD, IMD, ownership of KIA, vitamin A supplementation, PMT, LBW, food security, source of drinking water, and availability of toilets. Multivariate analysis found that maternal education level was a protective factor against wasting (OR=0.467). Interaction analysis found interactions between maternal education level and ARI infection (p-value 0.030) and pulmonary TB (p-value 0.021).