Abstrak
Latar belakang: Kecenderungan perilaku makan menyimpang dapat didefinisikan sebagai gangguan kesehatan fisik dan psikososial yang ditandai dengan disfungsi perilaku makan dan penyimpangan citra tubuh. WHO (2019) menyatakan bahwa secara global terdapat 3 juta anak-anak dan remaja yang mengalami perilaku makan menyimpang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan menggunakan data primer yang diambil dari 161 responden. Hasil: Prevalensi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri di SMA Negeri 28 Jakarta tahun 2024 sebesar 67,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara citra tubuh, riwayat diet, pengaruh keluarga, dan pengaruh media sosial dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Terdapat perbedaan rata-rata skor tingkat stres dan nilai standar deviasi IMT/U antara remaja putri yang memiliki kecenderungan PMM dengan remaja putri tanpa kecenderungan PMM. Sementara itu, diketahui bahwa kepercayaan diri, pengaruh teman sebaya, dan ketergantungan media sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang. Kesimpulan: Sekolah dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kecenderungan perilaku makan menyimpang pada remaja putri dengan menyelenggarakan edukasi yang menyasar para siswa, guru, dan orang tua sehingga dapat mempermudah dalam melakukan deteksi dini.
Background: The tendency of eating disorders can be defined as physical and psychosocial health disorders characterized by dysfunctional eating behavior and distorted body image. WHO (2019) states that globally there are 3 million children and adolescents experiencing eating disorders. Objective: This study aims to determine the factors associated with the tendency of eating disorders among adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024. Method: This research uses a quantitative approach with a cross-sectional design and uses primary data collected from 161 respondents. Results: The prevalence of the tendency of eating disorders in adolescent girls at Senior High School 28 Jakarta in 2024 was 67,7%. There is a significant relationship between body image, diet history, family influence, and social media influence with the tendency of eating disorders. There are differences in the average stress level scores and standard deviations of BMI for age between adolescent girls with the tendency of eating disorders and adolescent girls without the tendency of eating disorders. Meanwhile, it is known that self-confidence, peer influence, and social media dependence do not have a significant relationship with the tendency of eating disorders. Conclusion: Schools can increase awareness of the tendency of eating disorders in adolescent girls by conducting education targeting students, teachers, and parents to facilitate early detection.