Abstrak
High-Density Lipoprotein (HDL) berfungsi membawa kelebihan kolesterol dalam darah kembali ke hati untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh, sehingga kadar HDL yang rendah dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, proporsi penduduk di Indonesia dengan kadar HDL yang rendah masih terus meningkat. Angkanya mencapai 24,3% di tahun 2018. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang dapat menurunkan status HDL pada penduduk usia produktif (15–64 tahun) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2018 dengan desain studi cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 26.394 responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara faktor usia, jenis kelamin, obesitas, obesitas sentral, hipertensi, depresi, konsumsi minuman manis, konsumsi makanan asin, dan kebiasaan merokok dengan status HDL rendah penduduk usia produktif (15–64 tahun) di Indonesia. Sementara hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa penduduk usia 50–64 tahun memiliki peluang 2,4 kali lebih tinggi untuk memiliki status HDL yang rendah.
High-Density Lipoprotein (HDL) plays a crucial role in transporting excess cholesterol in the blood back to the liver, where it can be excreted from the body. Therefore, low HDL levels can increase the risk of various cardiovascular diseases. However, the proportion of individuals in Indonesia with low HDL levels has been increasing. By 2018, the proportion of individuals with low HDL levels had risen to 24.3%. To address this growing issue, the study aims to identify the dominant factors that can reduce HDL status among the productive age population (15-64 years) in Indonesia. This study used secondary data from Basic Health Research 2018 and employed a cross-sectional study design. The sample comprised 26,394 respondents. The results indicated significant relationships between HDL status and various factors, including age, gender, obesity, central obesity, hypertension, depression, consumption of sweet drinks, consumption of salty foods, and smoking habits among the productive age population in Indonesia. Furthermore, multivariate analysis revealed that individuals aged 50-64 years are more likely to have low HDL status.