Abstrak
Sejak epidemi pertama pada 1980-an, HIV masih menjadi masalah kesehatan global hingga kini. Di Indonesia, epidemi HIV terkonsentrasi di populasi kunci, terutama pada lelaki seks lelaki (LSL). Meskipun prevalensi HIV pada LSL tinggi, masih sangat sedikit hal yang diketahui terkait kelompok LSL usia muda (15-24 tahun) di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan konsistensi penggunaan kondom dengan status HIV setelah dikontrol variabel kovariat pada 1.357 LSL usia muda yang menjadi responden STBP 2018/2019 di 19 kabupaten/kota di Indonesia. Konsistensi penggunaan kondom oleh LSL usia muda di Indonesia sebesar 37,7%. Sebanyak 15% LSL usia muda positif antibodi HIV; angka ini 50 kali lebih besar dari prevalensi HIV nasional di populasi umum. Terdapat hubungan antara konsistensi penggunaan kondom dengan status HIV setelah dikontrol umur (p=0,013). LSL usia muda yang tidak konsisten menggunakan kondom berisiko 1,56 kali untuk terinfeksi HIV dibandingkan LSL yang konsisten menggunakan kondom setelah dikontrol oleh umur (95% CI: 1,1-2,22); dimana LSL berumur 20-24 tahun yang tidak konsisten menggunakan kondom lebih berisiko terinfeksi HIV dibandingkan LSL berumur 15-19 tahun yang tidak konsisten menggunakan kondom. Tindakan segera diperlukan untuk merespon fenomena ini dan mengurangi kontribusi signifikan LSL usia muda terhadap epidemi HIV di Indonesia. Pesan pencegahan HIV harus menekankan bahaya penggunaan kondom tidak konsisten, terutama ketika sering berganti pasangan seksual. Program intervensi HIV yang ditujukan bagi LSL usia muda juga sebaiknya mengeksplorasi sikap mereka terhadap penggunaan kondom, melatih keterampilan bernegosiasi dengan pasangan, menjelaskan cara mengurangi rasa takut/malu dalam membeli serta mengajak pasangan menggunakan kondom, dan mempromosikan tes HIV secara berpasangan.
Since the first epidemic in the 1980s, HIV remains a global health issue today. In Indonesia, the HIV epidemic is concentrated in key populations, particularly among men who have sex with men (MSM). Despite the high prevalence of HIV among MSM, very little is known about young MSM (ages 15-24) in Indonesia. This study aimed to analyze the relationship between condom use consistency and HIV status, controlling for covariates among 1,357 young MSM respondents from the IBBS 2018/2019 in 19 districts/cities in Indonesia. Consistent condom use among young MSM in Indonesia is 37.7%. A total of 15% of young MSM tested positive for HIV antibodies; this rate is 50 times higher than the national HIV prevalence in general population. There is an association between consistent condom use and HIV status after controlling for age (p=0.013). Young MSM who do not consistently use condoms are 1.56 times more likely to be infected with HIV compared to those who do, after controlling for age (95% CI: 1.1-2.22). Among those aged 20-24, inconsistent condom use poses a higher risk of HIV infection compared to those aged 15-19. Immediate action is needed to address this phenomenon and reduce the significant contribution of young MSM to the HIV epidemic in Indonesia. HIV prevention messages must emphasize the dangers of inconsistent condom use, especially with frequent partner changes. HIV intervention programs for young MSM should explore their attitudes towards condom use, train negotiation skills with partners, explain how to reduce fear/shame in purchasing and encouraging partners to use condoms, and promote couple-based HIV testing.