Abstrak
Rabies merupakan salah satu penyakit yang terabaikan (neglected disease). Dalam aspek One Health, zoonosis seperti rabies disebabkan oleh interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kasus gigitan hewan penular rabies ditinjau dari faktor manusia, hewan dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2022 dan 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross-sectional) menggunakan pendekatan ekologi. Populasi pada penelitian ini adalah semua kasus gigitan hewan penular rabies yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara melalui bidang P2P pada tahun 2022 dan 2023. Sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yakni seluruh populasi menjadi anggota yang akan diamati sebagai sampel. Penelitian ini bersumber dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara yang dianalisis secara spasial dan regresi OLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan (autokorelasi) secara spasial antara kasus gigitan hewan penular rabies dengan faktor manusia, hewan dan lingkungan di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2022 dan 2023. Model OLS menunjukkan bahwa, variable yang berhubungan dengan kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2022 dan 2023 adalah pemberian vaksin anti rabies dan populasi hewan penular rabies. Wilayah yang menjadi prioritas program pencegahan dan penanggulangan kasus gigitan hewan penular rabies ditinjau dari seluruh faktor di Kabupaten Tapanuli Utara adalah Kecamatan Siborongborong, Pagaran, Sipoholon dan Tarutung.
Rabies is one of the neglected diseases. In the One Health aspect, zoonoses such as rabies are caused by interactions between humans, animals, and the environment. This study aims to determine the distribution of rabies-transmitting animal bite cases in terms of human, animal, and environmental factors in North Tapanuli Regency in 2022 and 2023. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using an ecological approach. The population of this study includes all reported cases of rabies-transmitting animal bites by the North Tapanuli Regency Health Department through the P2P division in 2022 and 2023. The sample in this study uses the total sampling method, where the entire population is observed as the sample. This study sources data from the Health Department, Food Security Department, and Central Bureau of Statistics of North Tapanuli Regency, which are analyzed spatially and through OLS regression. The analysis results show a spatial relationship (autocorrelation) between rabies-transmitting animal bite cases and human, animal, and environmental factors in North Tapanuli Regency in 2022 and 2023. The OLS model indicates that the variables related to rabies-transmitting animal bite cases in North Tapanuli Regency in 2022 and 2023 are administration of rabies vaccine and the population of rabies-transmitting animals. The areas prioritized for rabies-transmitting animal bite cases prevention and control programs based on all factors in North Tapanuli Regency are Siborongborong, Pagaran, Sipoholon, and Tarutung Districts.