Abstrak
Dalam dua tahun terakhir, terjadi peningkatan kasus campak rubella pada anak usia sekolah, yang disebabkan oleh penurunan cakupan imunisasi campak dan rubella. Imunisasi measles rubella perlu mendapat perhatian lebih dari orang tua, khususnya dari ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku ibu dalam penolakan imunisasi measles rubella (MR) berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 200 responden. Terpilih 9 SDN umum dan 3 SD berbasis agama dengan teknik stratified random sampling. Jumlah sampel dihitung dengan rumus proportional sampling dan sampel diambil secara systematic random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% ibu menolak pemberian imunisasi MR kepada anak mereka. Persepsi individu yang berhubungan dengan perilaku ibu adalah persepsi kerentanan dan hambatan. Persepsi hambatan merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan perilaku ibu. Ibu dengan persepsi hambatan tinggi cenderung 2,5 kali lebih besar untuk memiliki perilaku penolakan dalam pemberian imunisasi measles rubella (MR) dibandingkan ibu dengan persepsi hambatan yang rendah, setelah dikontrol oleh persepsi kerentanan. Informasi yang akurat, ketakutan akan efek samping, dan kepercayaan pada informasi yang tidak tepat juga berperan dalam penolakan ini. Edukasi yang efektif, keterlibatan keluarga, komunitas, dan kampanye dengan tokoh masyarakat dan agama sangat diperlukan untuk mengurangi penolakan terhadap imunisasi MR. Dukungan dari tenaga kesehatan juga sangat penting dalam memberikan informasi yang tepat dan meyakinkan para orang tua akan pentingnya imunisasi ini untuk melindungi anak-anak dari penyakit campak dan rubella.
In the past two years, there has been an increase in cases of measles and rubella among school-aged children, caused by a decline in measles and rubella immunization coverage. Measles-rubella immunization needs more attention from parents, especially mothers. This study aims to determine the determinants of mothers' behavior in rejecting measles-rubella (MR) immunization based on the Health Belief Model theory. This research uses a cross-sectional design with 200 respondents. A total of 9 public elementary schools and 3 religion-based elementary schools were selected using stratified random sampling. The sample size was calculated using the proportional sampling formula, and the samples were taken using systematic random sampling. Data were collected through interviews using a questionnaire and analyzed using univariate, bivariate, and multivariate methods. The results showed that 65% of mothers refused to give MR immunization to their children. Individual perceptions related to mothers' behavior were perceived susceptibility and barriers. Perceived barriers were the most dominant factor associated with mothers' behavior. Mothers with high perceived barriers were 2.5 times more likely to exhibit rejection behavior toward MR immunization compared to mothers with low perceived barriers, after controlling for perceived susceptibility. Accurate information, fear of side effects, and trust in inaccurate information also played a role in this rejection. Effective education, family involvement, community engagement, and campaigns with community and religious leaders are essential to reduce rejection of MR immunization. Support from healthcare workers is also crucial in providing accurate information and convincing parents of the importance of this immunization to protect children from measles and rubella.