Abstrak
Ketidakhadiran ASN yang cukup tinggi dapat berdampak kepada produktivitas dari ASN itu sendiri. Hal tersebut justru bertolak belakang dengan tujuan dari implementasi GERMAS yang dicanangkan oleh pemerintah. Melihat dari data tingkat kebugaran kardiorespirasi dan tingkat ketidakhadiran ASN, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat kebugaran jasmani terutama kardiorespirasi dan faktor confounding dengan cuti sakit di Kementerian Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode case control yang dilakukan pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2024. Penelitian dilakukan melalui pengambilan data jenis kelamin, usia, jabatan dan cuti sakit dari data kepegawaian pada E-office. Status gizi dan tingkat kebugaran dari aplikasi Sistem Informasi Kebugaran (SIPGAR). Sedangkan data jarak rumah ke tempat kerja, transportasi, penyakit penyerta, aktivitas fisik dan merokok diambil melalui kuesioner. Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kebugaran kardiorespirasi dengan cuti sakit. Variabel jenis kelamin, jabatan, status gizi, aktivitas fisik, usia dan penyakit penyerta merupakan confounding hubungan kebugaran kardiorespirasi dengan cuti sakit. Berdasarkan aOR=7,83 dengan menggunakan pemodelan akhir didapat bahwa pegawai yang tidak bugar berisiko 7,83 kali untuk tidak hadir karena sakit dibandingkan pegawai yang bugar setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, jabatan, status gizi, aktivitas fisik, usia dan penyakit penyerta. Penelitian ini menyarankan untuk pembuatan kebijakan untuk pengukuran kebugaran rutin serta merekomendasikan program intervensi kebugaran dan kesehatan di tempat kerja berdasarkan masing-masing kondisi kesehatan perorangan yang hasilnya dapat disebarluaskan untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya manfaat kebugaran kardiorespirasi selain untuk meningkatkan produktivitas pekerja tetapi seluruh lapisan masyarakat seperti anak sekolah dan lansia. Penelitian dengan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mendukung atau menyangkal hasil tersebut.
High absenteeism among civil servants (ASN) can significantly impact their productivity, which contrasts with the objectives of the GERMAS (Healthy Living Community Movement) initiative promoted by the government. Analyzing data on cardiorespiratory fitness and absenteeism rates among civil servants, this study aims to investigate the relationship between physical fitness, particularly cardiorespiratory fitness, and confounding factors with sick leave at the Ministry of Health. This research employs a case-control method conducted in January, February, and March 2024. Data collection included gender, age, job position, and sick leave information from employee records in the E-office. Nutritional status and fitness levels were sourced from the Fitness Information System (SIPGAR) application. Additional data on the distance from home to work, transportation, comorbidities, physical activity, and smoking were gathered through questionnaires. The study concludes that there is a significant relationship between cardiorespiratory fitness and sick leave. Variables such as gender, job position, nutritional status, physical activity, age, and comorbidities act as confounders in the relationship between cardiorespiratory fitness and sick leave. Based on an adjusted odds ratio (aOR) of 7.83 from the final model, it was found that employees with poor cardiorespiratory fitness are 7.83 times more likely to take sick leave compared to those with good fitness, after controlling for gender, job position, nutritional status, physical activity, age, and comorbidities. The study recommends policies for regular fitness assessments and workplace fitness and health intervention programs tailored to individual health conditions. The findings should be disseminated to educate the public on the importance of cardiorespiratory fitness, not only to enhance worker productivity but also for all community segments, including school children and the elderly. Further studies with larger sample sizes are needed to support or refute these findings.