Abstrak
Tujuan: Prevalensi gangguan otot rangka pada tenaga pekerja perkantoran sangat tinggi. Terjadinya masalah kesehatan ini berhubungan dengan beberapa faktor risiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi serta faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K tahun 2024. Metode: Sebanyak 145 pekerja perkantoran di Instansi K menjadi responden penelitian ini yang merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan menggunakan kuesioner Nordic Musculosceletal Questioner, Rapid Office Strain Assessment (ROSA), COPSOQ III, serta kuesioner stres kerja untuk mengukur faktor individu, faktor organisasi pekerjaan, faktor biomekanik serta faktor psikososial terhadap 7 hari terakhir dan 12 bulan terakhir gangguan otot dan rangka pekerja perkantoran di Instansi K. Hasil: Sebanyak 90.3% pekerja mengalami gangguan otot dan rangka. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K antara lain:Jenis kelamin laki-laki (p=0.013), effort tinggi (p=0.003), reward rendah (p=0.001), over commitment tinggi (p=0.003) serta ROSA level perlu perhatian (p=0.002). Kesimpulan: Tingginya prevalensi gangguan otot dan rangka serta banyaknya faktor-faktor risiko yanng berhubungan dengan gangguan otot dan rangka tersebut membutuhkan adanya pengendalian dan penanggulanan segera untuk mengurangi serta mencegah terjadinya gangguan otot dan rangka pada pekerja perkantoran di Instansi K.
Objective: The prevalence of musculoskeletal disorders in office workers is very high. The occurrence of this health problem is related to several risk factors. Therefore, this study aims to analyze the prevalence and risk factors associated with musculoskeletal disorders in office workers in Institution K in 2024. Method: 145 office workers in Institution K are respondents of this study, this study is a observational study with a cross sectional design. Using the Nordic Musculosceletal Questioner, Rapid Office Strain Assessment (ROSA), COPSOQ III, and work stress questionnaires to measure individual factors, work organization factors, biomechanical factors and psychosocial factors in the last 7 days and last 12 months of muculoskeletal disorders in office workers at Institution K. Results: 90.3% of workers experienced musculoskeletal disorders. Risk factors associated with musculoskeletal disorders in office workers in Institution K include: Male gender (p=0.013), high effort (p=0.003), low reward (p=0.001), high over commitment (p=0.003) and ROSA warning level (p=0.002). Conclusion: The high prevalence of musculoskeletal disorders and the many risk factors associated with these musculoskeletal disorders require immediate control and mitigation to reduce and prevent the occurrence of musculoskeletal disorders in office workers at Institution K.