Abstrak
Rumah sakit memerlukan tata kelola yang baik sebagai instansi mandiri yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Tata kelola dalam layanan kesehatan tersebut diturunkan bentuk tata kelola klinis yang dirumuskan dalam Clinical Pathway. Clinical Pathway merupakan alur klinis yang mengatur standar pelayanan kesehatan yang diberikan oleh beragam tenaga ahli kesehatan. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway juga menjadi tolak ukur mutu rumah sakit yang menjadi salah satu dari 13 indikator mutu nasional. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway di RSIA Kenari Graha Medika masih dibawah standar nasional, untuk itu dilakukan analisis terkait gambaran implementasi dan kepatuhan terhadap Clinical Pathway demam dengue di RSIA Kenari Graha Medika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap 10 informan dan pengambilan data tagihan pasien rawat inap sebagai data sekunder. Data kemudian dilakukan validasi dengan triangulasi data. Hasil peneltian didapatkan kurangnya diskusi tim, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pada proses implementasi Clinical Pathway membuat pengetahuan terkait Clinical Pathway rendah sehingga variasi penggunaan obat dan jumlah pemeriksaan juga masih sering terjadi. Hal ini menjadi salah satu penyebab selisih tarif rumah sakit dengan tarif inacbg. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan perbaikan sistem pada implementasi Clinical Pathway di RSIA Kenari Graha Medika.
Hospitals require good clinical governance as independent institutions operating of healthcare services. Clinical Governance is manifested in the form of Clinical Pathways, which regulate the standards of healthcare provided by various healthcare professionals. Compliance with Clinical Pathways is also a benchmark for the quality of hospitals, which is one of the 13 national quality indicators. Compliance with Clinical Pathways at RSIA Kenari Graha Medika is below national standards. Therefore, an analysis was conducted regarding the implementation and compliance with the dengue fever Clinical Pathway at RSIA Kenari Graha Medika. This qualitative study involved interviews with 10 informants and the collection of inpatient billing data as secondary data. The data was then validated through data triangulation. The research found that a lack of discussion, socialization, training, and mentoring in the implementation process of Clinical Pathway results in low knowledge related to Clinical Pathway, leading to frequent variations in drug usage and the number of examinations. This is one of the reasons for the discrepancy in hospital rates compared to inacbg rates. This study is expected to be a consideration for improving the system in the implementation of Clinical Pathway at RSIA Kenari Graha Medika.