Abstrak
Penanggulangan dan pengobatan tuberkulosis semakin sulit dan menantang dengan munculnya varian mycrobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat. Tuberkulosis yang resisten terhadap obat merupakan risiko kesehatan global dan dapat mmenyebabkan tingginya angka kematian. DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang tercatat sebagai provinsi dengan angka kejadian tuberkulosis dan TB-RO tertinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan diabetes mellitus dan HIV dengan ketahanan hidup pasien TB-RO selama masa pengobatan di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif pada 1100 pasien TB-RO yang menjalani pengobatan pada Januari 2021-Desember 2023 dan tercatat pada Sistem Informasi Tuberkulosis. Analisis yang dilakukan analisis univariat, kaplan-meier, bivariat menggunakan regresi cox dan multivariat dengan cox proportional hazard. Hasil penelitian ini menunjukkan 18,8% pasien TB-RO mengalami kematian dengan incidence rate kematian 15 per 1000 orang-bulan dengan probabilitas survival kumulatif sebesar 79,69%. Status HIV positif (HR 2,17; 95% CI: 1.14 – 4,12) berhubungan dengan ketahanan hidup pasien TB-RO. Status HIV positif pada pasien tuberkulosis yang resistan terhadap obat dapat mempercepat kematiannya. Pentingnya peningkatan kolaborasi program terutama TB-HIV agar pasien TB-RO dengan HIV mendapatkan pengobatan dan pemantauan yang tepat
The prevention and treatment of tuberculosis have become increasingly complicated and challenging with the emergence of drug-resistant variants of Mycobacterium tuberculosis. Drug-resistant tuberculosis poses a global health risk and can lead to high mortality rates. DKI Jakarta is one of the provinces in Indonesia with the highest incidence of tuberculosis and drug-resistant TB (TB-DR). The objective of this study is to investigate the relationship between diabetes mellitus and HIV with the survival of TB-DR patients during treatment in DKI Jakarta Province. The study design is a retrospective cohort study involving 1100 TB-DR patients who underwent treatment from January 2021 to December 2023 and were registered in the Tuberculosis Information System. The analysis included univariate analysis, Kaplan-Meier analysis, bivariate analysis using Cox regression, and multivariate analysis with Cox proportional hazard. The results of the study showed that 18.8% of TB-DR patients experienced mortality, with an incidence rate of 15 per 1000 person-months and a cumulative survival probability of 79.69%. HIV-positive status (HR 2.17; 95% CI: 1.14 – 4.12) was associated with the survival of TB-DR patients. Being HIV-positive in drug-resistant tuberculosis patients can accelerate their mortality. The importance of enhancing collaborative programs, especially TB-HIV programs, is crucial to ensure that TB-DR patients with HIV receive appropriate treatment and monitoring.