Abstrak
Kegiatan commuting, yaitu perjalanan rutin dari rumah ke tempat kerja, menjadi bagian dari kehidupan modern, terutama di kota-kota besar. Pola mobilitas commuting yang melelahkan dapat berpengaruh pada aspek kesehatan fisik, mental, dan sosial di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup dan faktor apa saja yang berhubungan dengan kualitas hidup para pekerja komuter di institusi X yang berada di Jakarta. Desain studi potong lintang atau cross sectional digunakan pada penelitian, responden sebanyak 137 orang yang merupakan pekerja di institusi X, unit utama Y, yang bepergian dari rumah ke kota tempat kerjanya yaitu Jakarta dan bertempat tinggal di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek). Variabel penelitian meliputi tingkat kualitas hidup dengan menilai skor domain (fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan), sedangkan variabel independen meliputi jenis moda transportasi, kondisi perjalanan, status pernikahan dan waktu tempuh perjalanan. Analisis dengan uji chi square dan uji t-independent. Hasil penelitian menunjukan reponden dengan kualitas hidup kurang sebanyak 71 orang (51,8%) memiliki kualitas hidup kurang, dan 66 orang (48,2%) memiliki kualits hidup baik. Pada keempat domain kualitas hidup, domain fisik mempunyai skor kualitas hidup yang paling rendah, kemudian disusul oleh domain psikologis, kemudian domain lingkungan dan hubungan sosial yang paling tinggi. Hasil analisis chi-square didapatkan tidak ada hubungan signifikan antara jenis moda tranportasi, kondisi perjalanan, status pernikahan dan waktu tempuh perjalanan dengan kualitas hidup total pada pekerja komuter di Institusi X. Pada hasil analisis hubungan antara status pernikahan dengan kualitas hidup domain fisik, terdapat hubungan signifikan yang dapat diartikan pekerja dengan status menikah atau pernah menikah mempunyai risiko skor domain fisiknya lebih rendah dibandingkan dengan pekerja berstatus belum menikah. Hasil uji t-independent didapatkan tidak ada perbedaan tingkat kualitas hidup antara variabel moda transportasi, kondisi perjalanan, status pernikahan dan waktu tempuh perjalanan pada pekerja di Institusi X.
The activity of commuting, which involves routine travel from home to the workplace, has become a part of modern life, particularly in large cities. The exhausting commuting mobility patterns can affect the physical, mental, and social health aspects of society. This study aims to describe the quality of life and identify the factors associated with the quality of life of commuters working at institution X in Jakarta. A cross-sectional study design was used, with 137 respondents who are employees at institution X, main unit Y, who commute from their homes to their workplaces in Jakarta and reside in Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek). The research variables included the level of quality of life by assessing domain scores (physical, psychological, social relationships, and environment), while the independent variables included the type of transportation mode, travel conditions, marital status, and travel time. Analysis was conducted using chi-square tests and independent t-test. The results showed that 71 respondents (51.8%) had a lower quality of life, while 66 respondents (48.2%) had a good quality of life. Among the four quality of life domains, the physical domain had the lowest quality of life score, followed by the psychological domain, and then the environmental and social relationships domains, which had the highest scores. Chi-square analysis revealed no significant relationship between the type of transportation mode, travel conditions, marital status, and travel time with the overall quality of life of commuters at institution X. However, the analysis of the relationship between marital status and the physical quality of life domain indicated a significant relationship, suggesting that employees who are married or have been married are at a higher risk of having lower physical domain scores compared to those who are single. Independent t-test results showed no differences in the quality of life levels among the variables of transportation mode, travel conditions, marital status, and travel time for employees at institution X.